Saturday 30 June 2012

Normal dan Abnormal

NORMAL
Normal(Maramis, 1999)adalah keadaan sehat (tidak patologis) dalam hal fungsi keseluruhan.
Perilaku Normal(Kartini Kartono, 1989)adalah perilaku yang adekuat (serasi dan tepat) yang dapat diterima oleh masyarakat pada umumnya.

ABNORMAL
Perilaku Pribadi Abnormal (Kartini Kartono, 1989)adalah sikap hidup yang tidak sesuai dengan pola kelompok masyarakat tempat seseorang berada sehingga tidak tercapai suatu relasi interpersonal dan intersosial yang memuaskan.
Abnormal adalah menyimpang dari yang normal (tidak biasa terjadi).
Perilaku Abnorma ladalah suatu perilaku yang berbeda, tidak mengikuti peraturan yang berlaku, tidak pantas, mengganggu dan tidak dapat dimengerti melalui kriteria yang biasa.

PENDEKATAN NORMALITAS KUANTITAS
Pendekatan yang didasarkan atas patokan statistik dengan melihat pada sering atau tidaknya sesuatu terjadi dan acapkali berdasarkan perhitungan maupun pikiran awam.
Misal, perilaku makan sepuluh kali dalam sehari.
Pendekatan yang didasarkan observasi empirik pada tipe-tipe ideal dan sering terikat pada faktor sosial kultural setempat.
Misal, perilaku menangis berlebihan hingga menjerit-jerit pada mereka yang sedang mengalami kehilangan seseorang di suatu lingkungan budaya.
Abnormal dari berbagai sudut pandang
a. Statistical infrequency
Perspektif ini menggunakan pengukuran statistik dimana semua variabel yang yang akan diukur didistribusikan ke dalam suatu kurva normal atau kurva dengan bentuk lonceng. Kebanyakan orang akan berada pada bagian tengah kurva, sebaliknya abnormalitas ditunjukkan pada distribusi di kedua ujung kurva.
Digunakan dalam bidang medis atau psikologis. Misalnya mengukur tekanan darah, tinggi badan, intelegensi, ketrampilan membaca, dsb.
Namun, kita jarang menggunakan istilah abnormal untuk salah satu kutub (sebelah kanan). Misalnya orang yang mempunyai IQ 150, tidak disebut sebagai abnormal tapi jenius.
Tidak selamanya yang jarang terjadi adalah abnormal. Misalnya seorang atlet yang mempunyai kemampuan luar biasa tidak dikatakan abnormal. Untuk itu dibutuhkan informasi lain sehingga dapat ditentukan apakah perilaku itu normal atau abnormal.

b. Unexpectedness
Biasanya perilaku abnormal merupakan suatu bentuk respon yang tidak diharapkan terjadi. Contohnya seseorang tiba-tiba menjadi cemas (misalnya ditunjukkan dengan berkeringat dan gemetar) ketika berada di tengah-tengah suasana keluarganya yang berbahagia. Atau seseorang mengkhawatirkan kondisi keuangan keluarganya, padahal ekonomi keluarganya saat itu sedang meningkat. Respon yang ditunjukkan adalah tidak diharapkan terjadi.
c. Violation of norms
Perilaku abnormal ditentukan dengan mempertimbangkan konteks sosial dimana perilaku tersebut terjadi.
Jika perilaku sesuai dengan norma masyarakat, berarti normal. Sebaliknya jika bertentangan dengan norma yang berlaku, berarti abnormal.
Kriteria ini  mengakibatkan definisi abnormal bersifat relatif tergantung pada norma masyarakat dan budaya pada saat itu. Misalnya di Amerika pada tahun 1970-an, homoseksual merupakan perilaku abnormal, tapi sekarang homoseksual tidak lagi dianggap abnormal.
d. Violation of norms
Walaupun kriteria ini dapat membantu untuk mengklarifikasi relativitas definisi abnormal sesuai sejarah dan budaya tapi kriteria ini tidak cukup untuk mendefinisikan abnormalitas. Misalnya pelacuran dan perampokan yang jelas melanggar norma masyarakat tidak dijadikan salah satu kajian dalam psikologi abnormal.

e. Personal distress
Perilaku dianggap abnormal jika hal itu menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan bagi individu.
Tidak semua gangguan (disorder) menyebabkan distress. Misalnya psikopat yang mengancam atau melukai orang lain tanpa menunjukkan suatu rasa bersalah atau kecemasan.
Juga tidak semua penderitaan atau kesakitan merupakan abnormal. Misalnya seseorang yang sakit karena disuntik.
Kriteria ini bersifat subjektif karena susah untuk menentukan setandar tingkat distress seseorang agar dapat diberlakukan secara umum.
f. Disability
Individu mengalami ketidakmampuan (kesulitan) untuk mencapai tujuan karena abnormalitas yang dideritanya. Misalnya para pemakai narkoba dianggap abnormal karena pemakaian narkoba telah mengakibatkan mereka mengalami kesulitan untuk menjalankan fungsi akademik, sosial atau pekerjaan.
Tidak begitu jelas juga apakah seseorang yang abnormal juga mengalami disability. Misalnya seseorang yang mempunyai gangguan seksual voyeurisme (mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip orang lain telanjang atau sedang melakukan hubungan seksual), tidak jelas juga apakah ia mengalami disability dalam masalah seksual.
Mitos dan fakta tentang perilaku abnormal

PEMAHAMAN
Dari semua kriteria di atas menunjukkan bahwa perilaku abnormal sulit untuk didefinisikan. Tidak ada satupun kriteria yang secara sempurna dapat membedakan abnormal dari perilaku normal. Tapi sekurang-kurangnya kriteria tersebut berusaha untuk dapat menentukan definisi perilaku abnormal. Dan adanya kriteria pertimbangan sosial menjelaskan bahwa abnormalitas adalah sesuatu yang bersifat relatif dan dipengaruhi oleh budaya serta waktu.

Kriteria Pribadi Normal
(Maslow and Mittelman)
1. Memiliki perasaan aman yang tepat
2. Memiliki penilaian diri (self evaluation) dan insigt/ wawasan rasional
4. Memiliki spontanitas dan emosionla yang tepat
5. Mempunyai kontak dengan realitas secara efisien
6. Memiliki dorongan dan nafsu jasmaniah yang sehat
7. Mempunyai pengetahuan diri yang cukup
8. Mempunyai tujuan/objek hidup yang adekuat
9. Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman hidupnya.
10.Ada kesanggupan untuk memuaskan tuntutan dan kebutuhan dari kelompokny
11. Ada sikap emansipasi yang sehat terhadap kelompoknya dan terhadap kebudayaan.
12. Ada integrasi dalam kepribadiannya

Bahasa Progeram


\f21\expnd-1\expndtw-7  \expnd0\expndtw0 do\expnd1\expndtw3 s\expnd-1\expndtw-6
 a\expnd0\expndtw0 ,\expnd4\expndtw22  \expnd1\expndtw3 d\expnd-1\expndtw-4 a\
expnd0\expndtw0 n\expnd6\expndtw31  \expnd0\expndtw2\charscalex128 d\expnd0\
expndtw0\charscalex101 i\charscalex140 a\charscalex100  \expnd-2\expndtw-10  \expnd0\
expndtw-2\charscalex122 t\expnd0\expndtw0\charscalex121 e\charscalex120 rp
charscalex121 e\expnd0\expndtw2\charscalex101 l\expnd0\expndtw-2 i\expnd0\
expndtw2\charscalex124 h\expnd-1\expndtw-3\charscalex140 a\expnd0\expndtw2\
 
charscalex120 r\expnd0\expndtw0\charscalex140 a\charscalex100  \expnd-2\expndtw-12 
\expnd0\expndtw2\charscalex128 d\expnd-1\expndtw-3\charscalex140 a\expnd0\expndtw2\
charscalex120 r\expnd0\expndtw0\charscalex101 i\charscalex100  \expnd-3\expndtw-14 
 \expnd0\expndtw0\charscalex138 s\expnd0\expndtw2\charscalex121 e\expnd0\expndtw0\
charscalex133 t\expnd0\expndtw-2 a\expnd0\expndtw0\charscalex124 n\charscalex100  \
expnd-2\expndtw-10  \expnd0\expndtw2\charscalex120 h\expnd0\expndtw-2 i\expnd0\
expndtw2 n\expnd0\expndtw0 g\expnd0\expndtw2 g\expnd0\expndtw0 a\expnd2\expndtw12
 \expnd0\expndtw0 sore\expnd6\expndtw31  \expnd0\expndtw2 d\expnd-1\expndtw-4 a\
expnd0\expndtw0 n\f21\expnd4\expndtw20  \expnd0\expndtw0\charscalex111 t\expnd0\
expndtw-2 i\expnd0\expndtw2\charscalex128 d\expnd-1\expndtw-3\charscalex140 a\
expnd0\expndtw0\charscalex120 k\charscalex100  \expnd-3\expndtw-17  \expnd-1\
expndtw-4\charscalex135 a\expnd1\expndtw3 d\expnd0\expndtw0 a\expnd3\expndtw16 
 \expnd0\expndtw0\charscalex138 s\charscalex121 e\charscalex108 o\expnd0\expndtw2\
charscalex120 r\expnd-1\expndtw-3\charscalex140 a\expnd0\expndtw0\charscalex124 n\
charscalex112 g\expnd0\expndtw2\charscalex120 p\expnd0\expndtw0\charscalex124 
un\charscalex100  \expnd-4\expndtw-19  \expnd0\expndtw0\charscalex124 y\expnd-1\
expndtw-4 a\expnd0\expndtw0 ng\expnd5\expndtw25  \expnd-1\expndtw-6 m\expnd0\
expndtw0 en\expnd0\expndtw2 d\expnd0\expndtw-2 a\expnd0\expndtw2 p\expnd0\
expndtw0 a\expnd0\expndtw-2 t\expnd0\expndtw2 k\expnd-1\expndtw-4 a\expnd0\
expndtw0 n\expnd8\expndtw38  \expnd0\expndtw0\charscalex120 k\charscalex121 
e\expnd0\expndtw2\charscalex124 u\expnd0\expndtw0\charscalex133 ta\expnd0\
expndtw-2\charscalex113 m\expnd0\expndtw0\charscalex140 a\expnd-1\expndtw-3 
a\expnd0\expndtw0\charscalex124 n\f21  \charscalex121 sepe\expnd0\expndtw2 
r\expnd0\expndtw-2 t\expnd0\expndtw0 i\expnd8\expndtw41  \expnd0\expndtw0\
charscalex100 i\expnd0\expndtw-2 t\expnd0\expndtw0 u,\expnd0\expndtw0 
 \expnd10\expndtw49  \expnd0\expndtw0\charscalex118 kec\expnd0\expndtw2 u\expnd-1
\expndtw-4 a\expnd0\expndtw2 l\expnd0\expndtw0 i\expnd9\expndtw43  \expnd0
\expndtw0\charscalex138 s\charscalex121 e\charscalex138 s\charscalex121 
e\charscalex108 o\expnd0\expndtw2\charscalex120 r\expnd-1\expndtw-5
\charscalex140 a\expnd0\expndtw0\charscalex124 n\charscalex112 g\charscalex100 
\expnd0\expndtw2  \expnd0\expndtw0\charscalex123 y\expnd-1\expndtw-4 a\expnd0\
expndtw2 n\expnd0\expndtw0 g\expnd9\expndtw46  \expnd-1\expndtw-5\charscalex113 m\
expnd0\expndtw2\charscalex121 e\expnd0\expndtw0\charscalex124 n\expnd0\expndtw2\
charscalex112 g\expnd0\expndtw0\charscalex140 a\expnd0\expndtw-2\charscalex113 m\
expnd-1\expndtw-3\charscalex140 a\expnd0\expndtw0\charscalex101 l\expnd0\expndtw2\
charscalex120 k\expnd-1\expndtw-3\charscalex140 a\expnd0\expndtw0\charscalex124 n\
expnd0\expndtw2 n\expnd0\expndtw0\charscalex120 y\charscalex140 a\f21  \charscalex121
 le\expnd0\expndtw2 b\expnd-1\expndtw-6 i\expnd0\expndtw0 h\expnd-4\expndtw-18 
\expnd0\expndtw2 b\expnd-1\expndtw-4 a\expnd0\expndtw2 n\expnd0\expndtw0 
y\expnd-1\expndtw-4 a\expnd0\expndtw0 k\expnd7\expndtw36  \expnd0\expndtw2\
 
charscalex128 d\expnd-1\expndtw-3\charscalex140 a\expnd0\expndtw2\charscalex120 
r\expnd0\expndtw0\charscalex101 i\expnd2\expndtw12\charscalex100  \expnd0\expndtw0\
charscalex100 i\expnd0\expndtw-2 t\expnd0\expndtw2 u\expnd0\expndtw0 \'94.\expnd0\
expndtw0  \expnd1\expndtw7  \fs16\expnd0\expndtw1\up6\charscalex124 1\expnd0\expndtw1
 1\expnd0\expndtw0 1\up0\charscalex100\par\pard\sl-260\sb11\fs26\par\sect\sectd\sbknone\
marglsxn820\margrsxn880\cols2\colno1\colw5059\colsr198\colno2\colw1443\pard\li102\ri-69
\sl-336\f42\fs32\b0\expnd0\expndtw-1\up1\charscalex91  \expnd-22\expndtw-109\charscalex135
 \expnd-12\expndtw-59\charscalex79  \expnd-22\expndtw-109\up0\charscalex135  \expnd0\
expndtw0\charscalex79  \expnd-8\expndtw-41\charscalex100  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79
 \expnd-38\expndtw-191\charscalex109 S\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-6
\charscalex109 S\expnd-10\expndtw-52\up1\charscalex64  \expnd-24\expndtw-118\charscalex153
 \expnd-10\expndtw-52\up0\charscalex64  \expnd-1\expndtw-3\charscalex153  \expnd-13\expndtw-63\
up1\charscalex79  \expnd-31\expndtw-153\charscalex147 (\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79 
\expnd-1\expndtw-4\charscalex147 (\expnd0\expndtw0\up1\charscalex91  \expnd-8\expndtw-40\
charscalex100  \expnd-19\expndtw-95\charscalex41 U\expnd-12\expndtw-59\charscalex79 
\expnd-19\expndtw-95\up0\charscalex41 U\expnd0\expndtw0\charscalex79  \expnd-10\expndtw-50
\charscalex100  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-16\expndtw-78\charscalex103 ,
\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-6\charscalex103 ,\expnd-13\expndtw-63
\up1\charscalex59 )\expnd-20\expndtw-102\charscalex66 4\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex59 )
\expnd-1\expndtw-5\charscalex66 4\expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-21\expndtw-103
\charscalex135  \expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-3\charscalex135 
\expnd0\expndtw0\up1\charscalex91  \expnd-8\expndtw-40\charscalex100  \expnd0\expndtw1\
charscalex140 \uc1\u1548?\expnd-22\expndtw-109\charscalex135  \expnd-12\expndtw-59\charscalex79
 \expnd-22\expndtw-109\up0\charscalex135  \expnd0\expndtw0\charscalex79  \expnd-8\expndtw-41\
charscalex100  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-38\expndtw-192\charscalex85 N
\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd0\expndtw-2\charscalex85 N\expnd-10\expndtw-52
\up1\charscalex64  \expnd-23\expndtw-114\charscalex133 :\expnd-10\expndtw-52\up0\charscalex64 
 \expnd-1\expndtw-6\charscalex133 :\expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-16\expndtw-78
\charscalex103 ,\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-4\charscalex103 ,
\expnd0\expndtw0\up1\charscalex91  \expnd-8\expndtw-40\charscalex100  \expnd1\expndtw3\
charscalex47 $\expnd-13\expndtw-63\charscalex79  \expnd-48\expndtw-241\charscalex81 
W\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-6\charscalex81 W\expnd-13
\expndtw-63\up1\charscalex59 )\expnd-20\expndtw-102\charscalex132  \expnd-13\expndtw-63
\up0\charscalex59 )\expnd-1\expndtw-3\charscalex132  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79 
\expnd-21\expndtw-103\charscalex135  \expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\
expndtw-5\charscalex135  \expnd0\expndtw0\up1\charscalex91  \expnd-8\expndtw-40\charscalex100 
 \expnd0\expndtw1\charscalex140 \uc1\u1548?\expnd-22\expndtw-109\charscalex135  \expnd-12
\expndtw-59\charscalex79  \expnd-22\expndtw-109\up0\charscalex135  \expnd0\expndtw0\charscalex79 
\expnd-8\expndtw-41\charscalex100  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-23\expndtw-117\
charscalex52 A\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd0\expndtw-2\charscalex52 A\expnd-10\
expndtw-52\up1\charscalex64  \expnd-13\expndtw-63\charscalex42 0\expnd-10\expndtw-52\up0\
charscalex64  \expnd-1\expndtw-5\charscalex42 0\expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79 
\expnd-35\expndtw-175\charscalex112 6\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\
expndtw-4\charscalex112 6\expnd0\expndtw0\up1\charscalex91  \expnd-8\expndtw-40\
charscalex100  \expnd-22\expndtw-112\charscalex79 ?\expnd-12\expndtw-59  \expnd-22\expndtw-112\up0
?\expnd0\expndtw0  \expnd-7\expndtw-33\charscalex100  \expnd-28\expndtw-140\up1\charscalex87
 1\expnd-12\expndtw-59\charscalex79  \expnd-28\expndtw-140\up0\charscalex87 1\expnd0\expndtw0
\charscalex79  \expnd-1\expndtw-6\charscalex100  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79 
\expnd-31\expndtw-153\charscalex147 (\expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1
\expndtw-4\charscalex147 (\expnd0\expndtw0\up1\charscalex91  \expnd-8\expndtw-40
\charscalex100  \expnd0\expndtw0\charscalex26 W\expnd-16\expndtw-82\charscalex127 
|\expnd-12\expndtw-59\charscalex79  \expnd-16\expndtw-82\up0\charscalex127 |\expnd3
\expndtw13\charscalex79  \expnd-28\expndtw-140\up1\charscalex87 1\expnd-12\expndtw-59\
charscalex79  \expnd-28\expndtw-140\up0\charscalex87 1\expnd0\expndtw0\charscalex79 
 \expnd-1\expndtw-7\charscalex100  \expnd-10\expndtw-52\up1\charscalex64  \expnd-26
\expndtw-130\charscalex168  \expnd-10\expndtw-52\up0\charscalex64  \expnd-1\expndtw-5
\charscalex168  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-36\expndtw-178\charscalex228 
 \expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-5\charscalex228  \expnd-13\expndtw
-63\up1\charscalex79  \expnd-16\expndtw-78\charscalex103  \expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79
 \expnd-1\expndtw-6\charscalex103  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-21\expndtw-
103\charscalex135  \expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-3\charscalex135 
\expnd0\expndtw0\up1\charscalex91  \expnd-8\expndtw-40\charscalex100  \expnd-53\expndtw-263
\charscalex247 !\expnd-12\expndtw-59\charscalex79  \expnd-53\expndtw-263\up0\charscalex247 !\
 
expnd0\expndtw0\charscalex79  \charscalex100\par\pard\sl-336 \column \f42\fs32\b0\expnd0\expndtw0
\up1\charscalex46 \uc1\u1488?\expnd4\expndtw19  \expnd-28\expndtw-142\charscalex66 B\expnd-12
\expndtw-59\charscalex79  \expnd-28\expndtw-142\up0\charscalex66 B\expnd0\expndtw0\charscalex79
 \expnd-1\expndtw-4\charscalex100  \expnd0\expndtw0\up1\charscalex47 $\expnd0\expndtw0 
 \expnd3\expndtw13  \expnd0\expndtw0\up0      \expnd3\expndtw13  \expnd0\expndtw0\up1
 \expnd3\expndtw17  \expnd0\expndtw0\up0   \expnd3\expndtw17  \up1\expnd-38\expndtw-191
\charscalex84 X\expnd-13\expndtw-64\up0\charscalex80
  \expnd-1\expndtw-3\charscalex100 X\expnd-4\expndtw-18\up1
 \expnd0\expndtw1\charscalex25
 K\expnd0\expndtw1\charscalex82 \uc1\u1641?\expnd0\expndtw0 \uc1\u1636?\up0\charscalex100\par\
sect\sectd\sbknone\marglsxn820\margrsxn880\cols1\colno1\colw6700\pard\sl-150\sb8\fs15\par\sec
t\sectd\sbknone\marglsxn820\margrsxn880\cols3\colno1\colw3773\colsr135\colno2\colw463\colsr1
35\colno3\colw2194\pard\qr\sl-331\f42\fs32\b0\expnd0\expndtw1\charscalex48 E\expnd-13\expndtw
-63\charscalex79  \expnd0\expndtw-1\charscalex136 \'8B\expnd-2\expndtw-10  \expnd0\expndtw-2
\charscalex230 \'82\expnd-16\expndtw-78\charscalex29 %\expnd3\expndtw13\charscalex79
 \expnd0\expndtw2\charscalex91  \expnd0\expndtw0\charscalex46 \uc1\u1488?\expnd-22\expndtw-1
12\charscalex48 K\expnd0\expndtw0\charscalex79  \expnd-6\expndtw-31\charscalex100  \expnd-15
\expndtw-74\charscalex83 ;\expnd2\expndtw11\charscalex59 )\expnd0\expndtw-1\charscalex91 
 \expnd-40\expndtw-199\charscalex186 [\expnd0\expndtw0\charscalex27 O\charscalex100\
par\pard\ri-68\sl-331 \column \f42\fs32\b0\charscalex46 \uc1\u1488?\expnd-13\expndtw-
65\charscalex81  \expnd0\expndtw0\charscalex153  \expnd-13\expndtw-63\charscalex79 
\expnd0\expndtw1\charscalex163  \expnd0\expndtw-1\charscalex91  \expnd-40\expndtw-
199\charscalex124 v\expnd0\expndtw0\charscalex79  \charscalex100\par\pard\sl-336 \
column \f42\fs32\b0\expnd-39\expndtw-197\up1\charscalex85 Q\expnd0\expndtw0\c
harscalex79  \charscalex100  \expnd-5\expndtw-27  \expnd-13\expndtw-63\charscalex
79  \expnd0\expndtw-1\charscalex51 p\expnd1\expndtw3\charscalex53 F\expnd0\expndt
 
w-1\charscalex91  \expnd0\expndtw2  \expnd0\expndtw-1  \expnd0\expndtw2  \expnd-22\e
xpndtw-109\charscalex135  \expnd-12\expndtw-59\charscalex79  \expnd-22\expndtw-109\u
p0\charscalex135  \expnd0\expndtw0\charscalex79  \expnd-8\expndtw-38\charscalex100  \expnd
-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-16\expndtw-78\charscalex45 =\expnd-13\expndtw-63\u
 
p0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-6\charscalex45 =\expnd1\expndtw3\up1\charscalex47 $\expnd-
13\expndtw-63\charscalex79  \expnd-26\expndtw-130\charscalex168  \expnd-13\expndtw-63\up0\ch
arscalex79  \expnd-1\expndtw-5\charscalex168  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \charscale
x42 0\up0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-5\charscalex42 0\expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex7
9  \expnd-57\expndtw-286\charscalex363  \expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\expnd
tw-3\charscalex363  \expnd0\expndtw-1\up1\charscalex91  \expnd-22\expndtw-112\charscalex79 ?\
expnd-12\expndtw-59  \expnd-22\expndtw-112\up0 ?\expnd0\expndtw0  \expnd-7\expndtw-33\char
scalex100  \expnd0\expndtw0\up1\charscalex46 \uc1\u1488?\expnd-28\expndtw-140\charscalex87 1
expnd-12\expndtw-59\charscalex79  \expnd-28\expndtw-140\up0\charscalex87 1\expnd0\expndtw0\
 
charscalex79  \expnd-1\expndtw-7\charscalex100  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-
25\expndtw-126\charscalex163  \expnd-13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd-1\expndtw-4\chars
calex163  \expnd-13\expndtw-63\up1\charscalex79  \expnd-21\expndtw-103\charscalex135  \expnd-
13\expndtw-63\up0\charscalex79  \expnd0\expndtw0\charscalex135  \charscalex100\par\sect\sectd\s
bknone\marglsxn820\margrsxn880\cols1\colno1\colw6700\pard\sl-240\sb19\fs24\par\pard\li171\fi2
83\ri79\qj\sl245\slmult1\sb28\tx2300\tx3580\tx5700\f4\fs24\b0\charscalex132 94\f26\
f21\charscalex99 \'93\expnd0\expndtw2\charscalex96 M\expnd-1\expndtw-5\charscalex140 
\expndtw2\charscalex124
 h\expnd0\expndtw0\charscalex140 a\charscalex100   \expnd-2\expndtw-12
 \expnd0\expndtw0
\charscalex100 Su\expnd0\expndtw2 c\expnd0\expndtw0 i\expnd0\expndtw0   \expnd7\expndtw36 
\expnd0\expndtw0\charscalex116 Al\expnd0\expndtw2 l\expnd0\expndtw0 ah,\expnd0\expndtw0
 \expnd3\expndtw13  \expnd-1\expndtw-6 a\expnd0\expndtw0 ku\expnd0\expndtw0   \expnd1\expndtw5 
\expnd-1\expndtw-6 m\expnd1\expndtw6 e\expnd-1\expndtw-6 m\expnd0\expndtw2 u\expnd0\expndtw0
 j\expnd0\expndtw-2 i\expnd0\expndtw0 -\expnd0\expndtw2 N\expnd0\expndtw0 ya\expnd0\expndtw0 
\expnd0\expndtw1  \expnd0\expndtw0\charscalex138 s\charscalex121 

Ibnu Rusyd


Filsafat Ibnu Rusyd yang hadir dalam kanca dunia islam ternyata banyak memberikan pengaruh terhadap dunia. Pada prestasi yang diraihnya merupakan puncak dari klimaks atau merupakan puncak penutup dari kejayaan gelombang pemikiran filsafat. Walupun demikian pemikiran-pemikiran Ibnu Rusyd yang mempengaruhi dunia hingga Eropa. Dalam filsafatnya itu yang banyak sekali yang dapat dikaji, namun untuk dapat mengkaji semuanya itu banyak sekali waktu yang kita perlukan untuk mengkajinya. Sehingga untuk itu kita hanya dapat menampilkan poin-poin yang dianggab layak untuk ditampilkan.

Hasil karangan Ibnu Rusyd yang sangat banyak baik yang mencakup masalah teologi, sastra Arab, matematia, astronomi dan lain-lain. Yang sangat banyak, hingga akhir hayat dari hidupnya ia curahkan untuk ilmu pengetahuan. 

Banyak dari pemikiran Ibnu Rusyd yang mengarah pada oreintasi ilmiah dan sistematis, yang menjelaskan hubungan akal dan agama. Yang selama ini dalam pandangan orang-orang Barat sangatlah sulit untuk menggabungkan antara keduanya. Dalam hal ini Ibnu Rusyd berani untuk mencoba menggabungkan filsafat dengan agama, yang selama ini oleh orang-orang Barat tidak dapat menjelaskan atau menggabungkan antara akal (filsafat) dengan agama (teologi). Ditanag Ibnu Rusyd, ia olah menjadi mungkin dan bahkan agama menjadi pendukung terhadap filsafat dan juga sebaliknya.

Untuk lebih jelas dapat di download diSini

Friday 29 June 2012

Beriman kepada kitab Allah


Beriman kepada kitab Allah, kitab Allah yang dimaksudkan adalah kitab-kitab yang telah diturunkan Allah SWT kepada para Rasul. Kitab-kitab sebagai petunjuk untuk umat manusia agar memperoleh kebahagiaan hidup, baik didunia maupun di akherat.
Al-Qur’an memenuhi segala kebutuhan manusia, baik dari aspek aqidah, ibadah, etika, mu’amalah maupun tata atura. Al-Qur’an menjamin terciptanya pribadi yang sempurna, keluarga sejahtera, masyarakat yang damai, negara yang adil, dan karakter yang kuat yang dapat menegakkan kebenaran dan keadilan, membasmi penganiayaan, dan menangkal permusuhan. Al-Qur’an sebagai satu mediator untuk merealisasikan kekhalifahan dan kewarisan di muka bumi. Allah berfirman : “wahai ahli kitab, rasul kami telah datang kepada kalian yang menerangkan kebanyakan kitab yang kalian sembunyikan dan memaafkan kebanyakan yang lain. Sesungguhnya cahaya dan kitab yang menerangkan telah datang kepada kalian dari Allah. Di dalam kitab itu, Allah menunjukkan orang-orang yang mengharapkan keridhoan-Nya menuj jalan keselamatan dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju keterang benderang dengan izin-Nya. Allah menunjukkan mereka ke jalan yang lurus”.

Untuk lebih jelasnya bisa download diSini


Shalat Sebagai Ciri Orang yang Beriman



Rasulullah pernah bersabda: “Shalat itu adalah tiangnya agama, barang siapa yang mendirikannya maka berarti ia telah mendirikan agama, dan barang siapa meninggalkannya berarti ia telah meruntuhkan agama” (Al-Hadits). Bahkan hal ini dipertegas oleh firman Allah SWT.:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوتِ وَالصَّلوةِ الْوُسْطَ وَقُوْمُوْا لِلَّهِ قَنِتِيْنَ.
Artinya: “Jagalah (peliharah) segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Al-Baqarah [2]: 238).
Dengan hujjah di atas, dapat kita pahami bahwa begitu pentingnya melaksanakan dan memelihara shalat (shalat fardhu). Karena melaksanakan shalat merupakan salah satu ciri bagi orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT., dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini telah nyata dalam Firman-Nya:
وَاَقِمِ الصَّلَاةَ لِلذِّكْرِيْ
Artinya: “Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku” (Thaha [20]: 14)
Jelas sekali, bahwa dengan shalat kita dituntut untuk bisa mengingat-Nya, mengingat kebesaran-Nya dan mengakui kerendahan diri di hadapan-Nya. Namun, ada sebagian orang yang salah mengartikan makna ayat ini, mereka beranggapan tidak wajib shalat kalau kita bisa mengingat-Nya tanpa melakukan gerakan shalat seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Mereka hanya melihat esensi shalat semata, tidak melihatnya sebagai syari’at yang harus dilaksanakan oleh orang yang beriman.
Oleh karena itu, kiranya hal itu bisa dijadikan salah satu alasan dan latar belakang dibuatnya makalah ini dengan judul ‘Shalat Sebagai Ciri Orang yang Beriman”. 
Untuk lebih Lengkapnya bisa download diSini


Sejarah Zakat

Setiap muslim diwajibkan memberikan sedekah dari rezeki yang dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam Alquran. Pada awalnya, Alquran hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah (pemberian yang sifatnya bebas, tidak wajib). Namun, pada kemudian hari, umat Islam diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak tahun 662 M. Nabi Muhammad melembagakan perintah zakat ini dengan menetapkan pajak bertingkat bagi mereka yang kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin.[1]. Sejak saat ini, zakat diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian hari ada pengaturan pemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut. 

Untuk lebih jelasnya dapat di download di Sini  

 

 

 


Baik dan Buruk


Setiap perbuatan manusia itu ada yang baik dan ada yang tidak baik atau buruk. Baik dan buruk merupakan dua istilah yang banyak digunakan untuk menentukan suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Pernyataan tersebut dapat dijadikan indikator untuk menilai perbuatan itu baik atau buruk sehingga dapat dilatarbelakangi sesuatu yang mutlak dan relatif. Pernyataan – pernyataan tersebut perlu dicarikan jawaban dan dapat dijadikan rumusan masalah sehingga para pembaca menilai sesuatu itu baik atau buruk memiliki indikator yang pasti. Untuk itu dijadikan pembahasan masalah adalah Bagaimana ukuran menilai baik dan buruk menurut pandangan Islam
1.  Rumusan masalahnya:
  1. Apakah pengertian Baik dan Buruk ?
  2. Apakah Ukuran Baik Buruk dalam ilmu akhlak?
  3. Apa sajakah aliran baik dan buruk?
  1. Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian Baik dan Buruk
  2. Untuk mengetahui Ukuran yang dipakai dalam menilai baik dan buruk
  3. Untuk mengetahui aliran baik buruk
  4. Untuk memenuhi tugas presentasi kelompok dalam mata kuliah Akhlak
Metode Penyusunan yang digunakan adalah metode kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan buku – buku yang direkomendasikan serta mengkaji dan mencuplik makalah yang telah kita kaji.

untuk lebih lengkapnya bisa Download diSini

 

Wednesday 27 June 2012

SURAT KUASA

Contoh Surat Kuasa

Saya yang bertandatangan di bawah :                      
Nama             :    ............................................................
Alamat           :    ..............................................................

Memberi kuasa kepada :
Nama             :    ............................................................
Alamat           :    ...............................................................
No. KTP         :    .............................................................

Khusus untuk mengambil/ menerima BPKB, dengan data sebagai berikut :
Atas Nama         :    .............................................................
No. Polisi           :    ...............................................................
No. Rangka/ Mesin    :    ............................./.........................

Demikian surat kuasa ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.



                                                                          Banjarmasin,  24  Juni 2012

Yang memberi  kuasa                                                          Penerima kuasa





(......................)                                                                  (......................)







Tuesday 26 June 2012

Berpikir Positif


Kehidupaan saat ini dipenuhi dengan kebohongan, buah dari pemikiran negatif, pencariaan kesalahan orang lain yang lebih penting dibanding kesalahan diri sendiri. Setelah waktu yang lama ditempuh, orang akan menemukan kesadaraan bahwa mereka hidup dalam dunia yang negatif, merekapun tahu mereka harus dapat berubah secepat mungkin. Kadang-kadang orang berpikir bahwa mereka hidup secara positif tetapi sebenarnya tidak karena itu hanya bagaimana mereka memberikan gambaran terhadap pikiran mereka, dan tidak sesederhana seperti apa kelihatannya. Tidak peduli sampai di mana tahap pertumbuhan kita alami, akan tetapi kita selalu dapat berpikir untuk perubahan yang positif dan memberikan yang terbaik.

Berpikir positif dapat digambarkan sebagai suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada sudut pandang dan emosi yang positif, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi yang dihadapi. Dimana pikiran positif dapat membangun dan memperkuat kepribadian atau karakter dari seseorang. Hal ini berarti bahwa kita bisa menjadi pribadi yang lebih matang, lebih berani menghadapi tantangan, dan melakukan hal-hal yang hebat. Pikiran positif tak akan membuat kita berhenti karena keterbatasan atau kelemahan kita, namun pikiran positif justru akan membuat kita mencari kekuatan kita hari demi hari.

Untuk lebih lengkap makalahnya kawan-kawan bisa Download diSini

KATA PENGANTAR


Contoh Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT Yang telah memberikan rahmat dan ridho – Nya pada kita semua sehingga kita dapat teris berupaya mengembangkan kualitas diri dan bersemangat dalam ibadah kepada – Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Pada keluarganya, sahabatnya hingga akhir jaman.
Berangkat dari sebuah bentuk kewajiban untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ......................, penyusun akhirnya telah berhasil untuk menyusun makalah yang khusus membahas tentang ................. Penyusunan makalah ini semata – mata tidak hanya ditujukan untuk pemenuhan tugas akademik saja, tetapi juga secara khusus ditujukan agar penyusun memahami secara pasti karakteristik dan tuntutan dari sebuah ............... yang ada dan bagaimanakah ................. tersebut dilihat dalam konteks ...................
Terimakasih penyusun ucapkan kepada segenap pihak yang telah berkontribusi dalam penyususnan makalah ini dan semoga makalah ini dapat memberi berbagai manfaat bagi kita semua terutama dalam mengenali ilmu ............., yang hingga sekarang selalu memunculkan keunikan tersendiri yang menuntut untuk dikaji oleh kita semua. Kiranya sekian dari penyusun. Wassalamualaikum Wr. Wb


   
Banjarmasin,   27 Juni  2012
  Penyusun


(..............)


Dan untuk memulai pencarian anda tentang ini silahkan cari di SINI

Penyakit Mental


Di dalam psikologi dikenal tingkahlaku-tingkahlaku yang menyimpang dari tingkahlaku yang normal. Penyimpangan tingkah laku ini disebabkan oleh adanya kelainan psikis pada orang yang bersangkutan.Cabang psikologi yang khusus mempelajari kelainan psikis ini di sebut psikopatologi atau psikologi abnormal, sedangkan usaha-usaha memperbaiki atau menyembuhkan kelainan-kelainan ini dilakukan dalam psikologi klinis.
Kelainan-kelainan psikis sering kali pula disebabkan oleh penyakit-penyakit badaniah. Di samping itu, kelainan psikis dapat juga di anggap sebagai penyakit kejiwaan. Kelainan psikis ada bermacam-macam dan dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu Keterbelakangan mental ,kelainan seksual, psikoneurosis,psikosis dan psikopathi.

Untuk lebih lengkapnya kawan-kawan dapat Download diSini

Psikologi kepribadian


Dalam bahasa inggris istilah untuk kepribadian/personality, istilah ini berasal dari sebuah kata latin persona, yang berarti topeng, perlengkapan yang selalu di pakai dalam pentas drama-darama yunani kuno. Istilah ini kemudian di adopsi oleh orang-orang roma dan mendapatkan konotasi baru “sebagaimana seseorang nampak dihadapan orang lain”.
Para psikolog dan filsuf nampaknya mulai sepakat bahwa bahwa manifeskasi kepribadian dilihat dari:
  1. Kenyataan yang bersifat biologis
  2. Kenyataan yang bersifat psikologis
  3. Kenyataan yang bersifat sosial1
Pada dasarnya istilah keperibadian digunakan untuk pengertian yang di tunjukan pada indivindu atau perorangan. Artinya, yang mempunyai kepribadian adalah indivindu. Istilah kepribadian juga digunakan untuk bermacam-macam pengertian antara lain untuk pengertian manusia.2
Gardon w, Allport (1961) mengajukan sebuah difinisi yang di anggapnya paling tepat dan paling lengkap. Sebagai berikut: kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri indivindu yang terdiri dari sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik (khusus) dari indivindu tersebut terhadap lingkungannya.3
Untuk lebih lengkapnya kawan-kawan dapat DOWNLOAD diSini

1 Irwanto dkk. Psikologi Umum. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1991, hlm. 226-227

2 Ahmad Fauzi. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung, 2008. Hlm, 118-119

3 Sarlito Wirawan Sarwono. Pengantar Umum Psikologi. Bulan Bintang. Jakarta, 1976, hlm.79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Contoh RPP
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : B. ARAB
MATERI POKOK : QIRAAH
KELAS : XI IPA
PERTEMUAN KE : VIII
ALOKASI WAKTU : 2 X PERTEMUAN (85 MENIT)

  1. Standar Kompetensi
Memahami wawasan tertulis dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kewajiban seorang remaja.
  1. Kompetensi Dasar
Melafalkan huruf hijaiyah, kata, parase, kalimat, dan wacana tertulis dengan baik dan benar tentang kewajiban seorang remaja.
  1. Indikator Pencapaian
    1. Siswa diharapkan mampu membaca dengan baik dan benar serta bisa menerjemahkan dengan benar yang meliputi kewajiban seorang remaja.
    2. Siswa diharapkan mampu melafalkan huruf hijaiyah, kata, kalimat, yang tertulis dengan baik dan benar tentang kewajiban seorang remaja.
  2. Materi Pembelajaran
    1. Yajibu alal murahikina
    2. Contoh soal lampiran
  3. Metode Pembelajaran
    1. Aremer trensesen
    2. Ceramah
    3. Tanya jawab
  4. Kegiatan
        1. Awal
  1. Guru memberikan salam
  2. Guru mengawali pelajaran dengan (appersipsi) murid
  3. Guru mengabsen murid
  4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

        1. Inti
  1. Guru membacakan materi qiraah, sementara siswa diminta untuk mendengarkan
  2. Guru menerjemahkan teks tersebut
  3. Siswa diminta menerjemahkan kembali dengan berkelompok
  4. Siswa diberi waktu untuk menghafal mufradat kemudian ditanyai Arab atau terjemahannya 2/3 orang.
        1. Akhir
  1. Guru menyimpulkan pembelajaran
  2. Guru memberikan nasehat
  3. Salam yang diakhiri dengan doa
  1. Sumber Belajar
Buku paket B.Arab Madrasah Aliyah kelas II.
  1. Penilaian Hasil Belajar
  1. Afektif
  2. Psikomotorik
  3. Kognitif

Mengetahui                                                    Mahasiswa Praktikum
  



…...................                                                          …....................


Mengetahui
Kepla Sekolah



,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
NIP …..................


LAMPIRAN

يجب على المراعقين
أولا - يَتَنَاوَلُو اْلغِدَءَ الْجَيِّدَ, وَالْغِدَءَ الْجَيِّدَ عُوَالَّذِي يَعْتَوِى عَلَى الْمَوَادَّ الضَّرُوْرِيَّةِ لِلصِّحَةِ
ثانيا - أَنْ تُمَارِ سُوالرِّيَاضَةَ الْبَدَنِيَّةَ الْمُنَظَّمَةَ وَيُقَسَّمُوْا أَوْقَاتَهُمْ بَيْنَ الرَّحَةِ وَالتَّعَلَّمُ
ثالثا - اَنْ يَنَالُوْا الرِّحَةَ الْكَافِيَةَ بَعْدَ اَنْ يَتَعَلَّمُوْ اَْوُيَمارِ سُهُوْالرِّيَاضةَ الْبَدَنِيَّةَ, وَالنَّوْمُ مِنْ اَحَمِّ الرِّحَةِ،
قَالَ الْحَكِيْم: نَمْ مُبَكِّرًا لِتَنْهَضَ مُبَكِّرًا تَسْعَدْ لَكَ الْحَيَاةُ.

Teori Penciptaan


Teori Evaluasi Dan Rekayasa Reproduksi Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam
  1. Teori Evolusi Sebagai Suatu Konsep
  1. Teori Evolusi
Semua ini dijawab pertanyaannya menjadi evolusi ?
  1. Teori Hamarck (1744-1829)
Menurutnya evolusi terjadi karena adaptasi, sedangkan adaptasi timbul karena diinginkan, yaitu perubahan struktur/bentuk yang terjadi karena adanya keinginan yang timbul dari dalam untuk menghadapi perubahan lingkungan. Menurutnya, tingkat perkembangan suatu organ sebanding dengan penggunaannya dan apa yang diperoleh/diubah pada individu dalam masa hidupnya ada kekal, dan bila mana terdapat dalam dua jenis kelamin, sifat itu akan diturunkan.
  1. Teori Darwin
Darwinlah yang membuka misteri ini, menurutnya organisme menjadi suatu lingkungannya dalam proses evoluasi dan proses ini dikendalikan oleh seleksi alam.
  1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup pada masa lampau.
  2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
  1. Teori Darwin – Wiesmann
Pada masa zaman Darwin belum diketahui Kromosom dan Gen sebagai asal dari sifat keturunan. Wiesmann melengkapi teori Darwin dengan pernyataan sebagai berikut :
  1. Evolusi merupakan masalah genetik yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskan gen-gen melalui sel-sel kelamin.
  2. Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Jadi, evolusi adalah gejala seleksi alam.
  1. Teori De Vries
Ia seorang Batarikus Belanda, evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Mutasi adalah perubahan sempurna.
Sejak itu Darwin dianggap sebagai perintis evolusi. Namun sampai kini tesis itu terus diserang oleh kalangan akademisi maupun agama, termasuk para cendekiawan muslim. Tetapi sebenarnya gagasan evolusi pertama kali bukan diperkenalkan oleh Darwin, tetapi kita bisa menyelusurinya kembali sampai ke Yunani Kuno. Theles (636-546 SM) dan Anaximedes (611-547 SM), biasa membincangkan asal-usul biota laut dari evolusi kehidupan. Phytagoras (570-496 SM), Xentrus (kira-kira 500 SM) dan Empedocles juga membicarakan isu yang sama dalam tulisan-tulisan mereka.
Evolusi didefinisikan oleh Janusch (1973) sebagai keturunan melalui modifikasi. Lascar (1976) merumuskan evolusi sebagai perubahan-perubahan dalam pengayaan sifat keturunan dan modifikasi yang berkelanjutan melalui tahapan waktu. Evolusi ini sering dilihat dari perubahan dalam bentuk frekuensi gen antara populasi leluhur dan populasi keturunannya, meskipun mustahil bagi kita untuk secara langsung mengukur perubahan-perubahan kontitutif antara kedua hal ini. Dalam hubungan ini analisis tingkat persamaan dan perbedaan makluk hidup, khususnya dalam dunia binatang-binatang merupakan dasar dari kajian evolusi. Salah satu hasil kajian itu adalah keanekagaraman jenis binatang yang masih hidup maupun yang sudah mati. Maka dilihat dari segi diatas evolusi bisa dikatagorikan sebagai perubahan-perubahan dalam jumlah dan jenis garis turunan utama.
Sebelum diketahui dan perlu kita ketahui bahwa sampai sekarang ada 2 mazhab ahli tafsir :
  1. Mazhab Tekstual yang menafsirkan semua ayat sesuai dengan arti verbal ayat-ayat itu demi kata. Bagi mazhab ini, menafsirkan cenderung sudah final.
  2. Mazhab Kontekstual yang menafsirkan ayat-ayat bukan hanya terbatas dengan arti verbal ayat-ayat tetapi juga merujuk pada relavansi teks itu dengan kemajuan iptek. Iptek juga adalah sunnah Allah yang harus dirujuk sesuai dengan ayat yang bersangkutan dan ini membuat penafsiran menjadi dinamis.
Ini tidak berarti ayat-ayat itu harus disesuaikan dengan kemajuan zaman iptek tetapi penafsiran kembali diperlukan jika ada fakta-fakta yang baru muncul dapat mengerti bahwa mazhab tekstual cenderung jadi statis dan taklid dan ada apa yang ditafsirkan oleh para ahli tafsir abad pertama dan kedua hijriah sesudah wafatnya Rasullah. Dan dapat dimaklumi mazhab ini dalam batas tertentu mengandung kontraversi dikalangan ahli tafsir. Mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dan tafsirnya diikuti bagaimana pandangan teori evolusi tentang isu yang ada dalam teks Al-Qur’an.

  1. Perkembangan Dan Masalah
  1. Perkembangannya
Perkembangan seksual adalah pembentuk individu baru dari satu induk tampa melalui hubungan antara sel kelamin yang termasuk perkembangannya adalah :
  1. Pembelahan kembar.
  2. Kuncup.
  3. Pembentukan spora.
  4. Perkembangan vegetative (salah satu organ yang berfungsi untuk reproduksi)
Dalam hal ini kita harus membuat klasifikasinya untuk memberi nama setiap spesies, baik hewan maupun tumbuhan dengan dua kata yang sebagai pertama yaitu genus dan kedua sebagai spesies.
Tetapi lain dengan halnya otak manusia, sekarang manusia mempunyai volume otak 1.200-1.500 cc. sedangkan simpanse hanya 350-450 cc. Tidak ada hubungan mutlak manusia dengan hewan, tetapi hanya terdapat sedikit perbedaan dalam susunan hemoglobin antara dua jenis piramida tersebut dengan manusia. Manusia tersusun dengan dua unsur yakni: tubuh kasar dan roh halus, sehingga manusia dapat bergerak dan merasakan segala sesuatu.
Menurut Dr. M. Utsman Najati kata roh dalam Al-Qur’an mempunyai berbagai arti yang menguraikan penciptaan Adam a.s. adalah roh ciptaan Allah yang membuat manusia siap mempunyai sifat yang luhur yang mengikuti kebenaran. Dengan demikian, terjawablah pertanyaan tentang bagaimana manusia berkembang sehingga memiliki dan keagungan rohani yang membedakan dengan makluk lain.
  1. Masalahnya
  1. Para menganut teori evolusi tidak bisa mengukur perubahan-perubahan kuantitatif gen dan satu-satunya jalan untuk mengetahui perubahan-perubahan itu adalah dengan analisis persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan ciri-ciri fisik baik pada makluk hidup maupun pada binatang yang sudah mati.
  2. Bagaimana dengan jumlah gen-gen yang terbatas dari makluk bersel satu bisa diperkaya melalui miliaran tahun hingga menjadi manusia yang memiliki lagen ?
  3. Bagaimana mutasi terjadi sedemikian rupa sehingga sebuah spesies menjadi musnah dan lainnya tetap hidup ?
Maka disitulah para penganut teori evolusi tidak mempunyai jawaban, tetapi jawaban sebenarnya ada pada kekuatan Tuhan, maka dengan hal ini evolusi itu bukanlah suatu yang kebetulan melainkan evolusi yang terjadi dalam tahapan dan waktu hanya bisa terjadi kalau ada iradah/perintah dari Tuhan.
Kesimpulan
Mengamati alam semesta merupakan kawasan para ilmuan sebagai mana diperintahkan dalam Al-Qur’an antara lain dalam surat yunus (10 ) : 5
Allah tidak meciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesarannya) kepada orang-orang yang mengetahuinya” ( Q.S. 10 : 5 )
Teori ovulasi sebenarnya adalah suatu konsep sekuler mengenai secara kebetulan/secara popular. Dari berbagai pendapat berbagai semua prosesnya merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa dimana evolusi hanya mungkin terjadi jika ada iradah/perintah Allah maka dari ini sajalah dengan Al-Qur’an.








DAFTAR PUSTAKA
Camas, J, 1957. Manual Of Physical Antropology. Charles C. Thomas, Spring Field.

Darwin. C. 1859. The Origin Of Species By Means Of Natural Selection. John Murray. London.

Departement Agama R.I. 1973. Al-Qur’an dan terjemahnya. Penerbit Jamunu. Jakarta.

Dabzhansky. T. 1970. Genetics Of Evolutionary Process. Columbia Univescity Press.





PENGANTAR ILMU FILSAFAT, SEJARAH, DAN PERKEMBANGAN FILSAFAT



  1. Pengantar Ilmu Filsafat
  1. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang hakikat kebenaran sesuatu jadi, filsafat merupakan suatu analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan.
Jika filsafat ditinjau dari segi bahasa menurut para ahli dapat dikemukakan antara lain:
  1. John Brubacher
Filsafat berasal dari perkataan YUNANI yaitu philos dan sophia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar.
  1. Dr. Sondang P. Siagian
Filsafat ialah cinta kepada kebijaksanaan. Untuk menjadi bijaksana seseorang harus berusaha mendalami hakikat sesuatu.
  1. Prof. Dr. Imam Barnadib, MA
Filsafat berasal dari bahasa yunani, philare berarti cinta, dan sophia berarti kebajikan (kebajikan manusia). Dengan dasar pengetahuan filosofis diharapkan dapat memberikan pendapat yang serba bijaksana.
  1. Prof. Dr. Hasan Langgulung
Filsafat adalah cinta hikmah (kebijaksanaan). Selalu mencari dan meluangkan waktu untuk mencapainya.
Jadi, kesimpulan bahwa filsafat adalah:
  1. Pengetahuan tentang kebijaksanaan
  2. Mencari kebenaran
  3. Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsif-prinsif
Dan jika filsafat ditinjau dari segi istilah menurut para ahli dapat dikemukakan antara lain:
  1. Plato (427-542 SM), yunani
Bahwa itu berada dalam dua bidang, yaitu kebijaksanaan berbuat dan berpikir (filsafat). Perpikir dianggap sempurna kebenaranya jika terpenuhi keseimbangan antara dasar atau alasan, kenyataan dan tujuan atau mengandun tiga demensi waktu, massa lalu-masa sekarang-dan masa yang akan datang.
  1. Al Kindi ( Abu Tasuf Ya’kub bin Isa Al Kindi, 796-894 M
Pengertian filsafat dikalangan umat islam tiga lapangan:
  1. Ilmu fisika (Ilmu thabi’iyyah) meliputi tingkatan alam nyata, terdiri dari benda-benda kongkret yang dapat ditangkap pancaindra.
  2. Ilmu Matematika (Ilmurriyyadi), yang tidak berhubungan dengan benda, tetapi mempunyai wujud tersendiri yang dapat dipastikan dengan angka-angka (misalnya ilmu hitungan-hitungan, teknologi stronomi, dan musik).
  3. Ilmu tuhanan (Ilmu rubbiyyah), yang tidak berhubungan dengan benda sama sekali, yaitu soal ketuhanan.
  1. Ibnu Sina (Abu Ali Al Hussein Ibnu Sina, 980-1037 M
Seorang dokter, ahli kimia dan filosof islam, membagi filsafat dalam dua bagian teori dan praktek. Tujuannya mengetahui seharusnya yang dilakukan sehingga ia mendapat kebahagian di dunia dan di akhirat.
  1. Immanuel Kant (1724-1804 M) yang dijuliki pakar raksasa di Barat, bahwa filsafat itu ilmu pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang mencakup didalamnya 4 persoalan dari:
  1. Apakah yang dapat kita ketahui (dijawab oleh metafisika)
  2. Apa yang seharusnya kita ketahui dan kerjakan ? (etika)
  3. Sampai manakah pengharapan kita ? (agama)
  4. Apa yang dinamakan manusia (antropologi)
Jadi, filsafat ialah daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia.
  1. Ciri-Ciri Pikiran Kefilsafatan
  1. Suatu ragam konsepsional
  2. Saling hubungan antar jawaban-jawaban kefilsafatan
  3. Sebuah sistem filsafat harus bersifat koheren
  4. Filsafat merupakan pemikiran secara rasional
  5. Senantiasa bersifat menyeluruh (komprehensif)
  6. Suatu pandangan dunia
  7. Suatu defenisi pendahuluan
  1. Metode-Metode Kefilsafatan
  1. Analisa
  1. Ekstensi dan Intensi
Melakukan pemeriksaan secara konsepsional atas makna yang dikandung oleh istilah-istilah yang kita pergunakan dan peryataan-pernyataan yang kita buat.
  1. Berusaha memberikan defenisi dengan kata-kata yang lebih hakiki, lebih baik dan secara langsung.
  2. Makna yang dikandung oleh pernyataan.
Untuk memperoleh kejelasan yang sebenarnya mungkin mengenai makna yang dikandung oleh suatu pernyataan.
  1. Makna tidak identik dengan kebenaran.
  2. Meskipun seandainya tidak benar, dan meskipun kita tidak dapat menentukan apakah benar ataukah sesat.



  1. Sintesa
  1. Filsafat spekulatif merupakan penyusunan sistem.
Sintem ialah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Pross ini sering dinamakan filsafat spekulatif.
  1. Contoh-contoh filsafat spekulatif :
  • Mengemukakan alasan-alasan yang secara umum dapat mendasari keraguan-keraguan kita tentang segala sesuatu.
  • Akal yang dengan memanfaatkan kebebasan yang dimilikinya bahwa sesuatu yang paling kurang diragukan pun berarti tidak ada.
  • Memberikan penjelasan secara cukup panjang tentang penalaran yang pokok untuk membuktikan adanya Tuhan.
  • Segala hal yang kita tangkap dengan sangat terang dan tegas adalah benar.
  • Ketubuhan pada umumnya telah dijelaskan, dan ditambahkan adanya Tuhan dibuktikan dengan suatu bukti baru yang didalamnya mungkin juga terdapat kesulitan-kesulitan.
  • Pembedaan antara pembuatan memahami dengan perbuatan membayangkan juga telah dilukiskan tanda-tanda.
  1. Perabotan-perabotan Metadologi
(logika, induksi, deduksi, analogi, komparansi)
  1. Melakukan Penyimpulan
Yakni yang bergerak dari bahan-bahan kesimpulan tercakup dalam logika.
Logika dibagi dalam dua cabang pokok:
  1. Logika deduktif
Untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan bila lebih dahulu telah diajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai semua atau sejumlah ini diantara suatu kelompok barang.

  1. Logika Induktif
Penarikan kesimpulan bukan dari pernyataan-pernyataan yang umum, melainkan dari hal-hal yang khusus.
Bentuk penyimpulan yang lazim dipakai dalam kefilsafatan adalah:
  1. Analogi
Berusaha untuk mencapai kesimpulan dengan menggantikan apa yang kita coba untuk membuktikannya dengan yang serupa, namun yang lebih dikenal apa yang diawali penalaran kita.
  1. Observasi (pengamatan)
Dapat diuji dengan pengalaman yang dapat diulangi baik oleh orang yang mempergunakan pernyataan tersebut maupun oleh orang lain, pada prinsipnya dapat dilakukan verifikasi.
  1. Kontradiksi
Menunjukan kesesatan pernyataan yang dipersoalkan karena pertentangan dengan dirinya sendiri atau mengakibatkan pertentangan dengan pernyataan yang lain.

  1. Sejarah Dan Perkembangan Filsafat
  1. Pengertian Dan Manfaat Sejarah Filsafat
Sejarah filsafat adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji tentang sejarah perkembangan filsafat dari masa ke masa, tentang sistem-sistem filsafat serta penafsiran secara kritis hasil-hasil pemikiran para filsuf.
Manfaat mempelajari dan mengetahui sejarah filsafat akan memperoleh nilai tambah, yaitu:
  1. Dapat memahami dengan suatu lampiran perkembangan sejarahnya.
  2. Akan lebih arif-bijaksana dalam memandang dunia yang selalu bertentangan ini.
  3. Berfikir secara sungguh-sungguh tidak dapat menghindarkan dari dari filsafat.
  1. Ruang Lingkup Kajian Sejara Filsafat
Ruang lingkup kajian sejarah filsafat mencakup:
  1. Sistem-sistem filsafat
  2. Filsafat Timur meliputi : Filsafat India, Filsafat Tiongkok (Cina)
Filsafat Indonesia
  1. Filsafat barat meliputi : Filsafat zaman yunani kono
Filsafat skolastik dan jaman patriotik
Filsafat zaman modern
Filsafat zaman sekarang
  1. Sistem-sitem Filsafat
Sistem filsafat adalah cara untu melakukan sesuatu oleh seseorang filsuf dalam mencoba untuk membuat sistem yang tuntut sehingga menunjukan suatu garis keyakinan berpikir dalam menjawab suatu masalah filsafat.
Corak-corak sistem filsafat antara lain:
  1. Realisme
Ada hal-hal yang tidak tergantung pada pengetahuan dan bahwa hakikat hal-hal ini berbeda daripada hakikat akal yang mengetahuinya.
  1. Naturalisme
Seluruh kenyatan dan dengan demikian memustahilkan apapun yang bersifat supernatural atau yang bersifat dunia lain.
  1. Progmatisme
Sebuah ajaran yang menarik bagi sementara orang.
  1. Filsafat Timur
  1. Filsafat India
Filsafat India bersifat religious dan etis. Sejarah filsafat India dibagi menjadi empat periode:
  1. Periode weda (1500 - 600 SM)
  2. Periode wiracarika (600 SM - 200 M)
  3. Periode sutra-sutra (200 M - sekarang)
  4. Periode skolastik (200 M - sekarang)
  1. Filsafat Cina (Tiongkong)
Sejarah filsafat Cina dibagi dalam empat periode yaitu:
  1. Zaman kono (600-200 SM)
  2. Zaman pembeharuan (200 SM - 100 M)
  3. Zaman neo kunfusianisme (1000 M – 1900 M)
  4. Zaman modern (1900 M - sekarang)
  1. Filsafat Islam
Filsafat skolastik islam dibagi menjadi dua periode yaitu:
  1. Periode muttakalimin (700 M – 900 M)
  2. Periode filsafat islam (850 M – 1200 M)
  1. Filsafat Indonesia
  1. Pengertian Filsafat Pancasila
Filsafat pancasila ialah ilmu filsafat yang objeknya pancasila.
  1. Tujuan mempelajari filsafat pancasila ialah:
  • Untuk membentuk kepribadian yang seimbang.
  • Untuk membentuk manusia susila yan berjiwa pancasila sejadi yang taat dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Untuk menumbuhkan wawasan berpikir integralistik.
  1. Manfaat mempelajari filsafat pancasila ialah:
  • Filsafat pancasila sangat membantu dalam melengkapi, menyempurnakan, memperdalam pengetahuan dan pengertian kita.
  • Filsafat pancasila bermanfaat bagi penentuan sikap.
  • Pancasila sebagai pendidikan nilai.
  • Bagi pengembangan akademik di perguruan tinggi.
  • Dengan mengetahui filsafat pancasila sebagai dasar filsafat negara.
  • Akan sangat membantu pengertian kita terhadap wawasan pancasila.

  1. Sejarah filsafat barat
Perkembangan sejarah filsafat barat dapat dibagi dalam 4 periodesasi, yaitu:
  1. Zaman yunani kono (Abad ke 6 SM - Abad 6M)
  2. Zaman Abad pertengahan (abad 6 - 16 M)
  3. Zaman Modern (Abad 17 - 19 M)
  4. Zaman Abad Kontemporer (Abad ke 6 SM - 6 M)