TUGAS
TERSTRUKTUR DOSEN
PENGAMPU
Pendidikan
Penjeskes Tajuddin
KAYANG DAN LILIN
Nama : Nisa
LOGO
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MI
BANJARMASIN
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulisan makalah yang
berjudul “Kayang dan Lilin”.Dapat saya diselesaikan.Shalawat beriring salam semoga
dilimpahkan kepada Rasulullah Saw, keluarga, para sahabat dan orang-orang
yang istiqamah di jalan-Nya hingga akhir hayat.Penyusunan makalah ini
dilaksanakan untuk memenuhi tugas MatakuliahSenam kayang dan lilin.
Penulis menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
sehingga kekurangan tersebut tidak terjadi lagi dan dapat
memperbaiki kualitas penulisan di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A. Sejarah Kayang dan Lilin..................................................................... 2
B. Pengertian Kayang dan Lilin................................................................ 3
C.
Sarana dan Prasarana............................................................................ 5
D.Teknik dasar Kayang dan Lilin............................................................. 6
E.
Peraturan Pertandingan......................................................................... 7
SIMPULAN....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 10
BAB II
A. Sejarah kayang dan lilin
Menurut asal
kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: “untuk
menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang
telanjang”. Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan
membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada
akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat
untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai
suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang
teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung, Maret 1970 menyatakan, “Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis”.
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
1.Senam Artistik (Artistic Gymnastics).
2. Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung, Maret 1970 menyatakan, “Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis”.
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
1.Senam Artistik (Artistic Gymnastics).
2. Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
Senam
Artistik serta perkembangannya di Indonesia :
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam.
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam.
Tetapi
sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara
oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga
pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Permulaan
senam lantai sebenarnya tidak jelas, Namun bangsa China pada tahun 2600 SM telah
mengembangkan latihangimnastik dengan tujuan
militer.Namun,sebenarnya perkembangan sesungguhnya mulai pada sejarah yunani kuno
dan Romawi, sebab kata gimnasyik sendiri berasal dari bahasa Yunani. Dan
bangsa Romawi meniru latihan gimnastika untuk latihan militer, dan yang
paling menonjol adalah Johand Basedow (1723-1790) dari jerman, yang pada than
1776 menambahkan latihan latihan gimnasatik untuk program sekolahnya. sejak saat
itu,gimnastik masuk dalam kurikulum sekolah.
B.
Pengertian
Kayang dan Lilin
a. Pengertian kayang
Kayang
adalah suatu bentuk atau sikap badan telentang yang membusur bertumpu pada
kedua tangan dan kedua kaki dengan lutut. Gerakan kayang adakn mudah dilakukan
apabila :
1. memiliki kekuatan otot perut, punggung dan paha.
2. Memiliki kelentukan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan
persendian panggul
3.
Memiliki kekuatan lengan dan bahu untuk
menopang Sikap kayang dapat dilakukan dari sikap tidur dan berdiri.
Senam lantai kayang pada
umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam
lantai kayang adalah
latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari
mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau
kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau
belakang.
Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Rangkaian
gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik,
serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam
pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu
90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat
dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus
dikerjakan setinggi bahu.Pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu
benda.Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter
untuk menjaga keamanan.
b. Pengertian Lilin
Sikap Lilin (Konstan) Merupakan sikap berdiri tegak
lurus bertumpu pada kedua tangan dan kepala bagiandepan. Rangkaian senam pada
sikap lilin adalah termasuk senam lantai yang membutuhkan kekuatan,ketangkasan,
dan keseimbangan. Latihan sikap lilin ini dapat dibantu dengan sesama teman dan
dapatdilakukan ssecara bergantian.
Cara melakukan sikap lilin :
1. Jongkok
kedua kaki dapat dibantu teman yang berada di belakangnya.
2.
Meletakkan kedua tangan pada matras membentuk posisi segitiga sama sisi.
3.
Meletakkan dahi di atas matras di antra kedua lengan.3. Meletakkan dahi di atas
matras di antra kedua lengan.
4.
Mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul.
5. Pada
waktu mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul. Teman yangberada di
belakangnya memegang kedua kaki dan berusaha meluruskanya.
6. Setelah
berdiri sikap lilin (Kopstand) dengan lurus pertahankankeseimbangannya.
7.
Berikutnya berlatih sendiri berulang-ulang tanpa bantuan teman danmelakukan
sikap lilin
yang didahului dengan awalan melangkah yang dilanjutkan dengan meloncatkan
keduatangan sehingga akhirnya dapat berdiri tegak.
C.
Sarana dan
Prasarana
D.
Teknik Dasar
Sebelum
mempelajari gerakan dasar diperlukan pembinaan dan pembentukan fisik yang
teratur, hal ini perlu karena adanya fisik yang sudah terbentuk akan memudahkan
dalam mempelajari gerakan-garakan dasar.
Beberapa
contoh gerakan dasar senam lantai :
- Roll depan
Yang
dimaksud roll depan ialah gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian
belakang badan (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang. Dapat
dilakuan dengan cara sebagai berikut :
- Sikap
permulaan jonngkok, pantat agak tinggi, kedua lengan lurus ke depan.
- Luruskan
tungkai badan condong kedepan, tangan menumpu pada matras selebar bahu,
tarik dagu ke dada, tengkkuk pada matras.
- Saat
punggung menginai matras, bongkokkan tungkai, tarik paha kke dada, tangan
menolak, gerakan engguling di truskan hinnngga berakhir pada sikap
jongkok, tangan melekat pada tulang kering atau tangan lurus dengan
pandangan lurus ke depan.
- teknik kayang
Kayang ialah
suatu bentuk sikap badan terlentang yanng membusur, bertupu pada kedua kaki dan
kedua tangan siku-siku dan lutut lurus. Dapat dilakuan dengan cara sebagai
berikkut :
- Sikap berdiri tegak, kedua kaki agak terbuka,
kedua tanngan lurus keatas.
- Jatuhkan
badan bagian belakang dengan melengkungkan badan hingga kedua tangan
mendarat ke lantai
- Sikap lilin
- Posisi
tidur telentang.
- Ke 2
tangan ditekuk dekat sisi telinga,
Angkat ke 2 kaki (rapat) lurus
keatas dengan tangan menopang pinggang.
E.
Peraturan pertandingan
untuk
melaksanakan kegiatan dan perlombaan senam kayang dan lilin diperlukan ruangan yang dilapisi
karpet dan matras dengan bentuk dan ukuran seperti di bawah ini:
BAB III
SIMPULAN
Menurut Drs. Imam
Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung,Maret 1970
menyatakan, “Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun
secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis”.
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan.
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hanymanik.
Blogspot.com/2012/02/gerakan-senam-lantai-kayang-adalah.html
Www.
Scribd.com/doc/86593121/sikap-lilin#force-seo.html
Http://www.google.com/search?q: Sejarah senam kayang dan clientre.html
Materi
Penjeskes. Blogspot. Com/201/10/senam-lantai.html
No comments:
Post a Comment