Monday, 7 March 2016

Mistisisme

A.    Pengertian Mistisisme
Menurut asal katanya, kata mistik berasal dari bahasa Yunani yakni “mystikos” yang artinya rahasia (geheim), serba rahasia (geheimzinnig), tersembunyi (verborgen), gelap (donker) atau terselubung dalam kekelaman (in het duister gehuld). Berdasarkan arti tersebut mistik sebagai sebuah paham yaitu paham mistik atau mistisisme merupakan paham yang memberikan ajaran yang serba mistis (misal ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman) sehingga hanya dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama sekali penganutnya.

    Sedang menurut pendapat lain dari buku De Kleine W.P. Encylopaedie (1950, Mr. G.B.J. Hiltermann dan Prof.Dr.P. Van De Woestijne halaman 971 dibawah kata mystiek) kata mistik berasal dari bahasa Yunani myein yang artinya menutup mata (de ogen sluiten) dan musterion yang artinya suatu rahasia (geheimnis). Slain itu ada beberapa pendapat lagi tentang paham misitk atau mistisisme,yakni antara lain :
•    Kepercayaan tentang adanya kontak antara manusia bumi (aardse mens) dan tuhan (Dr. C.B. Van Haeringen, Nederlands Woordenboek, 1948).
•    Kepercayaan tentang persatuan mesra (innige vereneging) ruh manusia (ziel) dengan Tuhan (Dr. C.B. Van Haeringen, Nederlands Woordenboek, 1948).
•    Kepercayaan kepada suatu kemungkinan terjadinya persatuan langsung (onmiddelijke vereneging) manusia dengan Dzat Ketuhanan (goddelijke wezen) dan perjuangan bergairah kepada persatuan itu (Algemeene Kunstwoordentolk, J. Kramers. Jz).
•    Kepercayaan kepada hal-hal yang rahasia (geheimnissen) dan hal-hal yang tersembunyi (verborgenheden). (J. Kramers. Jz).
•    Kecenderungan hati (neiging) kepada kepercayaan yang menakjubkan (wondergeloof) atau kepada ilmu yang rahasia (geheime wetenschap). (Algemeene Kunstwoordentolk, J. Kramers. Jz).

Setelah meliahat beberapa pengertian diatas tentang mistisisme kita dapat membagi bahwa mistisisme tersebut dapat kita bedakan menjadi dua, yakni faham mistik keagamaan yaitu faham yang terkait dengan ketuhanan dan faham mistik non keagamaan yakni tidak ada terkait dengan ketuhanan.

B.    Mistisisme Dalam Islam (Tasawuf)
Dalam literatur Islam, mistisisme disebut dengan al-tasawwuf, yang dalam bahasa Indonesia disebut tasawuf. Untuk merumuskan pengertian tasawuf, atau mistisisme Islam terdapat kesulitan. Alasannya, ia berpangkal pada pengalaman rohaniah yang hampir tidak mungkin dijelaskan secara tepat melalui bahasa lisan, karena masing-masing orang yang mengalaminya mempunyai penghayatan yang berbeda dari orang lain sehingga pengungkapannya juga melalui cara yang berbeda. Maka muncullah definisi tasawuf sebanyak orang yang mencoba menginformasikan menurut pengalaman rohaniahnya itu.

Kesulitan mendefinisikan tasawuf di samping faktor yang disebutkan di atas, juga karena ciri tasawuf yang intuitif subjektif, dipersulit lagi karena pertumbuhan dan kesejarahan tasawuf yang melalui berbegai segmen dan dalam kawasan kultur yang bervariasi. Dalam setiap fase dan dalam setiap kawasan kultur, kemunculan tasawuf terlihat hanya sebagian dari unsur-unsurnya saja sehingga penampilannya tidak utuh dalam satu ruang dan waktu yang sama. Dari unsur-unsur yang berserak itulah kemudian disistematisir satu disiplin ilmu yang disebut tasawuf. Tepatlah kiranya bila Harun Nasution menyatakan bahwa tasawuf atau sufisme, merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara dan bagaimana seorang Islam dapat berada sedekat mungkin dengan Allah.

Masih dalam masalah pengertian tasawuf, Ibrāhim Basyūni menurut koleksinya terdapat kurang lebih 40-an definisi tasawuf. Namun, dari sekian banyaknya definisi tersebut lebih lanjut ia menyadur batasan tasawuf ke dalam tiga definisi, yakni al-bidāyat, al-mujāhadāt dan al-mażāqāt.

•    al-bidāyat adalah bahwa tasawuf merupakan prinsip awal sebagai manifestasi dari keseluruhan spritual manusia tentang dirinya. Jadi, tasawuf di sini adalah sebagai upaya memahami hakikat Tuhan seraya melupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kesenangan hidup duniawi.
•     al-mujāhadāt adalah bahwa tasawuf merupakan seperangkat amaliah dan latihan yang keras dengan satu tujuan yaitu berjumlah dengan Tuhan. Jadi, tasawuf di sini adalah sebagai usaha yang sungguh-sungguh agar berada sedekat mungkin dengan Tuhan.

•    al-mażāqāt adalah bahwa tasawuf merupakan al-żauq yakni merasakan. Jadi tasawuf di sini adalah bagaimana yang dialami dan dirasakan seseorang di hadirat Tuhan.


Mistisisme dan pengalaman mistik telah menjadi bagian dari Yudaisme sejak awal permulaan Yahudi. Taurat berisi banyak cerita tentang pengalaman mistik, dari kunjungan oleh para malaikat untuk kenabian, mimpi-mimpi, dan penglihatan.Tradisi Yahudi mengatakan bahwa jiwa-jiwa semua orang Yahudi berkumpul pada saat pengurapan seseorang, ada banyak cerita tentang tempat yang mirip dengan surga Kristen dan api penyucian (purgatory), jiwa-jiwa yang mengembara (meraga sukma), dan reinkarnasi (karma) Talmud berisi petunjuk samar dari sebuah aliran pemikiran mistis yang diajarkan hanya untuk orang-orang Yahudi yang mendalami mistisisme ada beberapa referensi dalam sumber-sumber kuno tentang pemikiran mistisisme Yahudi, yaitu “ma'aseh beresyit” (karya penciptaan) dan “ma'aseh merkavah” (karya kereta [Visi/Penglihatan Nav Yekhezqel]), dua subyek utama pemikiran mistik pada waktu itu. Setelah itu pada abad pertengahan, banyak dari ajaran-ajaran mistis ini berkomitmen untuk menulis di kitab-kitab Misynah dalam Talmud seperti “Zohar” Banyak dari tulisan-tulisan ini menegaskan akan rahasia tulisan kuno atau kompilasi dari kerahasiaan tulisan-tulisan kuno Kitab Suci.
Aliran pemikiran mistis ini kemudian dikenal dengan istilah Qabbalah, dari akar Ibrani "qof-bet-lamed" yang berarti "untuk menerima" kata ini biasanya diterjemahkan sebagai "tradisi".

No comments:

Post a Comment