Tuesday 26 June 2012

PENGANTAR ILMU FILSAFAT, SEJARAH, DAN PERKEMBANGAN FILSAFAT



  1. Pengantar Ilmu Filsafat
  1. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang hakikat kebenaran sesuatu jadi, filsafat merupakan suatu analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan.
Jika filsafat ditinjau dari segi bahasa menurut para ahli dapat dikemukakan antara lain:
  1. John Brubacher
Filsafat berasal dari perkataan YUNANI yaitu philos dan sophia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar.
  1. Dr. Sondang P. Siagian
Filsafat ialah cinta kepada kebijaksanaan. Untuk menjadi bijaksana seseorang harus berusaha mendalami hakikat sesuatu.
  1. Prof. Dr. Imam Barnadib, MA
Filsafat berasal dari bahasa yunani, philare berarti cinta, dan sophia berarti kebajikan (kebajikan manusia). Dengan dasar pengetahuan filosofis diharapkan dapat memberikan pendapat yang serba bijaksana.
  1. Prof. Dr. Hasan Langgulung
Filsafat adalah cinta hikmah (kebijaksanaan). Selalu mencari dan meluangkan waktu untuk mencapainya.
Jadi, kesimpulan bahwa filsafat adalah:
  1. Pengetahuan tentang kebijaksanaan
  2. Mencari kebenaran
  3. Pengetahuan tentang dasar-dasar atau prinsif-prinsif
Dan jika filsafat ditinjau dari segi istilah menurut para ahli dapat dikemukakan antara lain:
  1. Plato (427-542 SM), yunani
Bahwa itu berada dalam dua bidang, yaitu kebijaksanaan berbuat dan berpikir (filsafat). Perpikir dianggap sempurna kebenaranya jika terpenuhi keseimbangan antara dasar atau alasan, kenyataan dan tujuan atau mengandun tiga demensi waktu, massa lalu-masa sekarang-dan masa yang akan datang.
  1. Al Kindi ( Abu Tasuf Ya’kub bin Isa Al Kindi, 796-894 M
Pengertian filsafat dikalangan umat islam tiga lapangan:
  1. Ilmu fisika (Ilmu thabi’iyyah) meliputi tingkatan alam nyata, terdiri dari benda-benda kongkret yang dapat ditangkap pancaindra.
  2. Ilmu Matematika (Ilmurriyyadi), yang tidak berhubungan dengan benda, tetapi mempunyai wujud tersendiri yang dapat dipastikan dengan angka-angka (misalnya ilmu hitungan-hitungan, teknologi stronomi, dan musik).
  3. Ilmu tuhanan (Ilmu rubbiyyah), yang tidak berhubungan dengan benda sama sekali, yaitu soal ketuhanan.
  1. Ibnu Sina (Abu Ali Al Hussein Ibnu Sina, 980-1037 M
Seorang dokter, ahli kimia dan filosof islam, membagi filsafat dalam dua bagian teori dan praktek. Tujuannya mengetahui seharusnya yang dilakukan sehingga ia mendapat kebahagian di dunia dan di akhirat.
  1. Immanuel Kant (1724-1804 M) yang dijuliki pakar raksasa di Barat, bahwa filsafat itu ilmu pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang mencakup didalamnya 4 persoalan dari:
  1. Apakah yang dapat kita ketahui (dijawab oleh metafisika)
  2. Apa yang seharusnya kita ketahui dan kerjakan ? (etika)
  3. Sampai manakah pengharapan kita ? (agama)
  4. Apa yang dinamakan manusia (antropologi)
Jadi, filsafat ialah daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia.
  1. Ciri-Ciri Pikiran Kefilsafatan
  1. Suatu ragam konsepsional
  2. Saling hubungan antar jawaban-jawaban kefilsafatan
  3. Sebuah sistem filsafat harus bersifat koheren
  4. Filsafat merupakan pemikiran secara rasional
  5. Senantiasa bersifat menyeluruh (komprehensif)
  6. Suatu pandangan dunia
  7. Suatu defenisi pendahuluan
  1. Metode-Metode Kefilsafatan
  1. Analisa
  1. Ekstensi dan Intensi
Melakukan pemeriksaan secara konsepsional atas makna yang dikandung oleh istilah-istilah yang kita pergunakan dan peryataan-pernyataan yang kita buat.
  1. Berusaha memberikan defenisi dengan kata-kata yang lebih hakiki, lebih baik dan secara langsung.
  2. Makna yang dikandung oleh pernyataan.
Untuk memperoleh kejelasan yang sebenarnya mungkin mengenai makna yang dikandung oleh suatu pernyataan.
  1. Makna tidak identik dengan kebenaran.
  2. Meskipun seandainya tidak benar, dan meskipun kita tidak dapat menentukan apakah benar ataukah sesat.



  1. Sintesa
  1. Filsafat spekulatif merupakan penyusunan sistem.
Sintem ialah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Pross ini sering dinamakan filsafat spekulatif.
  1. Contoh-contoh filsafat spekulatif :
  • Mengemukakan alasan-alasan yang secara umum dapat mendasari keraguan-keraguan kita tentang segala sesuatu.
  • Akal yang dengan memanfaatkan kebebasan yang dimilikinya bahwa sesuatu yang paling kurang diragukan pun berarti tidak ada.
  • Memberikan penjelasan secara cukup panjang tentang penalaran yang pokok untuk membuktikan adanya Tuhan.
  • Segala hal yang kita tangkap dengan sangat terang dan tegas adalah benar.
  • Ketubuhan pada umumnya telah dijelaskan, dan ditambahkan adanya Tuhan dibuktikan dengan suatu bukti baru yang didalamnya mungkin juga terdapat kesulitan-kesulitan.
  • Pembedaan antara pembuatan memahami dengan perbuatan membayangkan juga telah dilukiskan tanda-tanda.
  1. Perabotan-perabotan Metadologi
(logika, induksi, deduksi, analogi, komparansi)
  1. Melakukan Penyimpulan
Yakni yang bergerak dari bahan-bahan kesimpulan tercakup dalam logika.
Logika dibagi dalam dua cabang pokok:
  1. Logika deduktif
Untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan bila lebih dahulu telah diajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai semua atau sejumlah ini diantara suatu kelompok barang.

  1. Logika Induktif
Penarikan kesimpulan bukan dari pernyataan-pernyataan yang umum, melainkan dari hal-hal yang khusus.
Bentuk penyimpulan yang lazim dipakai dalam kefilsafatan adalah:
  1. Analogi
Berusaha untuk mencapai kesimpulan dengan menggantikan apa yang kita coba untuk membuktikannya dengan yang serupa, namun yang lebih dikenal apa yang diawali penalaran kita.
  1. Observasi (pengamatan)
Dapat diuji dengan pengalaman yang dapat diulangi baik oleh orang yang mempergunakan pernyataan tersebut maupun oleh orang lain, pada prinsipnya dapat dilakukan verifikasi.
  1. Kontradiksi
Menunjukan kesesatan pernyataan yang dipersoalkan karena pertentangan dengan dirinya sendiri atau mengakibatkan pertentangan dengan pernyataan yang lain.

  1. Sejarah Dan Perkembangan Filsafat
  1. Pengertian Dan Manfaat Sejarah Filsafat
Sejarah filsafat adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji tentang sejarah perkembangan filsafat dari masa ke masa, tentang sistem-sistem filsafat serta penafsiran secara kritis hasil-hasil pemikiran para filsuf.
Manfaat mempelajari dan mengetahui sejarah filsafat akan memperoleh nilai tambah, yaitu:
  1. Dapat memahami dengan suatu lampiran perkembangan sejarahnya.
  2. Akan lebih arif-bijaksana dalam memandang dunia yang selalu bertentangan ini.
  3. Berfikir secara sungguh-sungguh tidak dapat menghindarkan dari dari filsafat.
  1. Ruang Lingkup Kajian Sejara Filsafat
Ruang lingkup kajian sejarah filsafat mencakup:
  1. Sistem-sistem filsafat
  2. Filsafat Timur meliputi : Filsafat India, Filsafat Tiongkok (Cina)
Filsafat Indonesia
  1. Filsafat barat meliputi : Filsafat zaman yunani kono
Filsafat skolastik dan jaman patriotik
Filsafat zaman modern
Filsafat zaman sekarang
  1. Sistem-sitem Filsafat
Sistem filsafat adalah cara untu melakukan sesuatu oleh seseorang filsuf dalam mencoba untuk membuat sistem yang tuntut sehingga menunjukan suatu garis keyakinan berpikir dalam menjawab suatu masalah filsafat.
Corak-corak sistem filsafat antara lain:
  1. Realisme
Ada hal-hal yang tidak tergantung pada pengetahuan dan bahwa hakikat hal-hal ini berbeda daripada hakikat akal yang mengetahuinya.
  1. Naturalisme
Seluruh kenyatan dan dengan demikian memustahilkan apapun yang bersifat supernatural atau yang bersifat dunia lain.
  1. Progmatisme
Sebuah ajaran yang menarik bagi sementara orang.
  1. Filsafat Timur
  1. Filsafat India
Filsafat India bersifat religious dan etis. Sejarah filsafat India dibagi menjadi empat periode:
  1. Periode weda (1500 - 600 SM)
  2. Periode wiracarika (600 SM - 200 M)
  3. Periode sutra-sutra (200 M - sekarang)
  4. Periode skolastik (200 M - sekarang)
  1. Filsafat Cina (Tiongkong)
Sejarah filsafat Cina dibagi dalam empat periode yaitu:
  1. Zaman kono (600-200 SM)
  2. Zaman pembeharuan (200 SM - 100 M)
  3. Zaman neo kunfusianisme (1000 M – 1900 M)
  4. Zaman modern (1900 M - sekarang)
  1. Filsafat Islam
Filsafat skolastik islam dibagi menjadi dua periode yaitu:
  1. Periode muttakalimin (700 M – 900 M)
  2. Periode filsafat islam (850 M – 1200 M)
  1. Filsafat Indonesia
  1. Pengertian Filsafat Pancasila
Filsafat pancasila ialah ilmu filsafat yang objeknya pancasila.
  1. Tujuan mempelajari filsafat pancasila ialah:
  • Untuk membentuk kepribadian yang seimbang.
  • Untuk membentuk manusia susila yan berjiwa pancasila sejadi yang taat dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Untuk menumbuhkan wawasan berpikir integralistik.
  1. Manfaat mempelajari filsafat pancasila ialah:
  • Filsafat pancasila sangat membantu dalam melengkapi, menyempurnakan, memperdalam pengetahuan dan pengertian kita.
  • Filsafat pancasila bermanfaat bagi penentuan sikap.
  • Pancasila sebagai pendidikan nilai.
  • Bagi pengembangan akademik di perguruan tinggi.
  • Dengan mengetahui filsafat pancasila sebagai dasar filsafat negara.
  • Akan sangat membantu pengertian kita terhadap wawasan pancasila.

  1. Sejarah filsafat barat
Perkembangan sejarah filsafat barat dapat dibagi dalam 4 periodesasi, yaitu:
  1. Zaman yunani kono (Abad ke 6 SM - Abad 6M)
  2. Zaman Abad pertengahan (abad 6 - 16 M)
  3. Zaman Modern (Abad 17 - 19 M)
  4. Zaman Abad Kontemporer (Abad ke 6 SM - 6 M)

1 comment:

  1. bagaimana perkembangan filsafat di indonesia serta sudah seberapa besar para filsuf menyumbangkan pemikirannya terhadap indonesia,yang jelas masi tumpang tindih.

    ReplyDelete