Tuesday, 26 June 2012

Potensi Perasaan


  1. Jenis-Jenis Perasaan
  1. Perasaan-perasaan jasmaniah; jenis perasaan ini sering pula disebut sebagai;
  1. Perasaan sensori, yaitu perasaan yang berhubungan stimuli terhadap indra, misalnya: dingin, hangat, masam dan sebaginya.
  2. Perasaan (uitai); yaitu perasaan yang berhubungan kondisi jasmani pada umumnya misalnya: lelah, lesu, lemah, sehat dan sebagainya.
  1. Perasaan-perasaan rohaniah; sering pula disebut sebagai perasaan luhur.
  1. Perasaan intelektual; yaitu perasaan yang berhubungan dengan kesanggupan intelektual dalam mengatasi dalam suatu masalah, misalnya: senang atau puas.
  2. Perasaan etis yaitu perasaan yang berhubungan baik dan buruk, misalnya: puas ketika mampu melakukan yang baik.
  3. Perasaan esites; yaitu perasaan yang berhubungan dengan penghayatan dan apresiasi tentang sesuatu yang indah atau tidak indah.
  4. Perasaan sosial; yaitu perasaan yang cenderung mengikatkan diri dari seseorang lain, misalnya: perasaan cinta sesama manusia rasa ingin bergaul, rasa ingin menolong, rasa simpati, rasa setia kawan, dan lainnya.
  5. Perasaan harga diri: yaitu perasaan-perasaan berhubung penghargaan diri seseorang, misalnya; rasa senang, puas, bangga, penghargaan dari orang lain.

  1. Memahami Pengertian Perasaan
Perasaan bisa disifatkan sebagai suatu keadaan jiwa yang dialami oleh setiap orang pada suatu waktu. Misalnya: orang merasa iba, terharu, pilu, gembira, merasa senang, atau tidak senang tercanggang, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, perasaan adalah suatu keadaan jiwa sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa umum yang datang dari luar yang dapat menimbulkan kegoncangan-kegoncangan pada diri orang yang bersangkutan.
Perasaan yang dialami setiap orang terhadap sesuatu keadaan tidak sama antara yang lain. Oleh karena itu dalam peristiwa yang berhubung dengan perasaan itu mempunyai sifat.
Perasaan adalah suatu keadaan jiwa sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang pada umumnya datang dari luar individu dan peristiwa-peristiwa yang luar individu dan peristiwakan kegoncangan-kegoncangan dari individu yang bersangkutan. Keadaan ini dapat menimbulkan sesuatu keadaan dalam diri sesuatu keadaan dalam diri orang.
Perasaan keaktifan kita tidak bisa merupakan sifat dari pada keaktifan itu tidak berubah-ubah senang hati sesuatu keaktifan kita jalankan dengan senang hati tetapi berupa yang perasaan sesalu berubah-ubah.
Perasaan menjauhkan diri daripada suatu pengalaman untuk melanjutkan dan mengulangan suatu keaktifan yang menyenangkan. Sebaliknya kita menjauhkan diri dan berusaha atau menghentikan bila ia tidak menyenangkan. Tetapi kita dapat membayangkan akibat-akibat yang lebih tidak menyenangkan kita sukai, maka kita akan melakukannya sesuatu yang tidak menyenangkan mula-mula menjadi menyenangkan akhirnya.

  1. Memahami Jenis-Jenis Perasaan
Perasaan terbagi atas:
Perasaan-perasaan jasmaniah; jenis perasaan-perasaan ini sering pula disebut sebagai perasaan rendah diri, terdiri dari:
Perasaan sensoris; yaitu perasaan yang berhubungan dengan stimuli terhadap indra, misalnya: dingin, hangat, pahit, asam, dan sebagainya.
Perasaan (uital) yaitu perasaan yang berhubungan kondisi jasmani pada umumnya misanya: lelah, letih, lemah, sehat, dan sebagainya.
Perasaan rohaniah; sering pula disebut perasaan luhur, terdiri dari: perasaan intelektual; yaitu perasaan berhubungan kesanggupan intelektual dalam mengatasi sesuatu masalah, misalnya: senang atau puas ketika berhasil.
Perasaan estetis; yaitu perasaan yang berhubungan dengan penghayatan dan apresiasi tentang sesuatu tang indah atau tidak indah.
Perasaan yang cenderung untuk mengikatkan diri dari dengan orang-orang lain, misalnya: perasaan cinta sesama manusia, rasa ingin bergaul, rasa ingin menolong rasa simpati rasa setia kawan, dan sebagainya.
Perasaan harga diri yaitu perasaan yang berhubungan dengan penghargaan diri seseorang, misalnya: rasa senang, puas, bangga akibat adanya pengakuan dan penghargaan dari orang lain.

KESIMPULAN
Perasaan keadaan jiwa yang dialami oleh setiap orang pada suatu waktu. Perasaan adalah suatu keadaan jiwa sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang umumnya datang dari luar, dapat menimbulkan kegoncangan-kegoncangan pada diri orang lain bersangkutan. Suatu keadaan tidak sama antara yang seorang dengan yang lainya. Oleh karena itu nperistiwa berhubungan dengan perasaan.

No comments:

Post a Comment