Tuesday 26 June 2012

Teori Penciptaan


Teori Evaluasi Dan Rekayasa Reproduksi Ilmu Pengetahuan Barat dan Islam
  1. Teori Evolusi Sebagai Suatu Konsep
  1. Teori Evolusi
Semua ini dijawab pertanyaannya menjadi evolusi ?
  1. Teori Hamarck (1744-1829)
Menurutnya evolusi terjadi karena adaptasi, sedangkan adaptasi timbul karena diinginkan, yaitu perubahan struktur/bentuk yang terjadi karena adanya keinginan yang timbul dari dalam untuk menghadapi perubahan lingkungan. Menurutnya, tingkat perkembangan suatu organ sebanding dengan penggunaannya dan apa yang diperoleh/diubah pada individu dalam masa hidupnya ada kekal, dan bila mana terdapat dalam dua jenis kelamin, sifat itu akan diturunkan.
  1. Teori Darwin
Darwinlah yang membuka misteri ini, menurutnya organisme menjadi suatu lingkungannya dalam proses evoluasi dan proses ini dikendalikan oleh seleksi alam.
  1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup pada masa lampau.
  2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
  1. Teori Darwin – Wiesmann
Pada masa zaman Darwin belum diketahui Kromosom dan Gen sebagai asal dari sifat keturunan. Wiesmann melengkapi teori Darwin dengan pernyataan sebagai berikut :
  1. Evolusi merupakan masalah genetik yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskan gen-gen melalui sel-sel kelamin.
  2. Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Jadi, evolusi adalah gejala seleksi alam.
  1. Teori De Vries
Ia seorang Batarikus Belanda, evolusi disebabkan oleh adanya mutasi gen. Mutasi adalah perubahan sempurna.
Sejak itu Darwin dianggap sebagai perintis evolusi. Namun sampai kini tesis itu terus diserang oleh kalangan akademisi maupun agama, termasuk para cendekiawan muslim. Tetapi sebenarnya gagasan evolusi pertama kali bukan diperkenalkan oleh Darwin, tetapi kita bisa menyelusurinya kembali sampai ke Yunani Kuno. Theles (636-546 SM) dan Anaximedes (611-547 SM), biasa membincangkan asal-usul biota laut dari evolusi kehidupan. Phytagoras (570-496 SM), Xentrus (kira-kira 500 SM) dan Empedocles juga membicarakan isu yang sama dalam tulisan-tulisan mereka.
Evolusi didefinisikan oleh Janusch (1973) sebagai keturunan melalui modifikasi. Lascar (1976) merumuskan evolusi sebagai perubahan-perubahan dalam pengayaan sifat keturunan dan modifikasi yang berkelanjutan melalui tahapan waktu. Evolusi ini sering dilihat dari perubahan dalam bentuk frekuensi gen antara populasi leluhur dan populasi keturunannya, meskipun mustahil bagi kita untuk secara langsung mengukur perubahan-perubahan kontitutif antara kedua hal ini. Dalam hubungan ini analisis tingkat persamaan dan perbedaan makluk hidup, khususnya dalam dunia binatang-binatang merupakan dasar dari kajian evolusi. Salah satu hasil kajian itu adalah keanekagaraman jenis binatang yang masih hidup maupun yang sudah mati. Maka dilihat dari segi diatas evolusi bisa dikatagorikan sebagai perubahan-perubahan dalam jumlah dan jenis garis turunan utama.
Sebelum diketahui dan perlu kita ketahui bahwa sampai sekarang ada 2 mazhab ahli tafsir :
  1. Mazhab Tekstual yang menafsirkan semua ayat sesuai dengan arti verbal ayat-ayat itu demi kata. Bagi mazhab ini, menafsirkan cenderung sudah final.
  2. Mazhab Kontekstual yang menafsirkan ayat-ayat bukan hanya terbatas dengan arti verbal ayat-ayat tetapi juga merujuk pada relavansi teks itu dengan kemajuan iptek. Iptek juga adalah sunnah Allah yang harus dirujuk sesuai dengan ayat yang bersangkutan dan ini membuat penafsiran menjadi dinamis.
Ini tidak berarti ayat-ayat itu harus disesuaikan dengan kemajuan zaman iptek tetapi penafsiran kembali diperlukan jika ada fakta-fakta yang baru muncul dapat mengerti bahwa mazhab tekstual cenderung jadi statis dan taklid dan ada apa yang ditafsirkan oleh para ahli tafsir abad pertama dan kedua hijriah sesudah wafatnya Rasullah. Dan dapat dimaklumi mazhab ini dalam batas tertentu mengandung kontraversi dikalangan ahli tafsir. Mengutip ayat-ayat Al-Qur’an dan tafsirnya diikuti bagaimana pandangan teori evolusi tentang isu yang ada dalam teks Al-Qur’an.

  1. Perkembangan Dan Masalah
  1. Perkembangannya
Perkembangan seksual adalah pembentuk individu baru dari satu induk tampa melalui hubungan antara sel kelamin yang termasuk perkembangannya adalah :
  1. Pembelahan kembar.
  2. Kuncup.
  3. Pembentukan spora.
  4. Perkembangan vegetative (salah satu organ yang berfungsi untuk reproduksi)
Dalam hal ini kita harus membuat klasifikasinya untuk memberi nama setiap spesies, baik hewan maupun tumbuhan dengan dua kata yang sebagai pertama yaitu genus dan kedua sebagai spesies.
Tetapi lain dengan halnya otak manusia, sekarang manusia mempunyai volume otak 1.200-1.500 cc. sedangkan simpanse hanya 350-450 cc. Tidak ada hubungan mutlak manusia dengan hewan, tetapi hanya terdapat sedikit perbedaan dalam susunan hemoglobin antara dua jenis piramida tersebut dengan manusia. Manusia tersusun dengan dua unsur yakni: tubuh kasar dan roh halus, sehingga manusia dapat bergerak dan merasakan segala sesuatu.
Menurut Dr. M. Utsman Najati kata roh dalam Al-Qur’an mempunyai berbagai arti yang menguraikan penciptaan Adam a.s. adalah roh ciptaan Allah yang membuat manusia siap mempunyai sifat yang luhur yang mengikuti kebenaran. Dengan demikian, terjawablah pertanyaan tentang bagaimana manusia berkembang sehingga memiliki dan keagungan rohani yang membedakan dengan makluk lain.
  1. Masalahnya
  1. Para menganut teori evolusi tidak bisa mengukur perubahan-perubahan kuantitatif gen dan satu-satunya jalan untuk mengetahui perubahan-perubahan itu adalah dengan analisis persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan ciri-ciri fisik baik pada makluk hidup maupun pada binatang yang sudah mati.
  2. Bagaimana dengan jumlah gen-gen yang terbatas dari makluk bersel satu bisa diperkaya melalui miliaran tahun hingga menjadi manusia yang memiliki lagen ?
  3. Bagaimana mutasi terjadi sedemikian rupa sehingga sebuah spesies menjadi musnah dan lainnya tetap hidup ?
Maka disitulah para penganut teori evolusi tidak mempunyai jawaban, tetapi jawaban sebenarnya ada pada kekuatan Tuhan, maka dengan hal ini evolusi itu bukanlah suatu yang kebetulan melainkan evolusi yang terjadi dalam tahapan dan waktu hanya bisa terjadi kalau ada iradah/perintah dari Tuhan.
Kesimpulan
Mengamati alam semesta merupakan kawasan para ilmuan sebagai mana diperintahkan dalam Al-Qur’an antara lain dalam surat yunus (10 ) : 5
Allah tidak meciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesarannya) kepada orang-orang yang mengetahuinya” ( Q.S. 10 : 5 )
Teori ovulasi sebenarnya adalah suatu konsep sekuler mengenai secara kebetulan/secara popular. Dari berbagai pendapat berbagai semua prosesnya merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa dimana evolusi hanya mungkin terjadi jika ada iradah/perintah Allah maka dari ini sajalah dengan Al-Qur’an.








DAFTAR PUSTAKA
Camas, J, 1957. Manual Of Physical Antropology. Charles C. Thomas, Spring Field.

Darwin. C. 1859. The Origin Of Species By Means Of Natural Selection. John Murray. London.

Departement Agama R.I. 1973. Al-Qur’an dan terjemahnya. Penerbit Jamunu. Jakarta.

Dabzhansky. T. 1970. Genetics Of Evolutionary Process. Columbia Univescity Press.





No comments:

Post a Comment