- Pengertian Tema
Menurut arti katanya tema berarti
“sesuatu yang telah diuaraikan”, atau “sesuatu yang telah
ditempatkan”. Kata ini beerasal dari kata Yunani tithenia
yang berarti
‘menempatkan’ atau ‘meletakkan’. Dalam kehidupan sehari-hari
tema sering dikacaukan pula pemakaiannya denagn istilah topic. Kata
topic juga berasal dari kata Yunani topoi
yang berarti
tempat. Aristoteles, yang dianggap salah satu seorang tokoh retorika
jaman klasik, menegaskan bahwa untuki membuktikan sesuatu mula-mula
harus ditentukan topoi
‘tempat’
berlangsungnya peristiwa. Dalam batas-batas yang ditentukan tadi,
penulis harus menemukan: manusia, interaksi dan fakta-fakta lainnya
dan menimbulkan atau bersangkutan dari peristiwa tadi. Sebaliknya
dalam retorika modern, setiap pengarang yang ingin menyampaikan
sesuatu, mula-mula harus mencari topic yang dapat dijadikan landasan
untuk menyampaikan maksudnya mengenai topic tadi.
Pengetian tema, secara khusus dalam
karang-mengarang, dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut
karangan yang telah selesai, dan dari sudut proses penyusunan sebuah
karangan.
Dilihat dari sudut sebuah karangan
yang telah selesai, tema adalah suatu
amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya.
Amanat utama ini dapat diketahui misalnya bila seorang membaca sebuah
roman, atau karangan lainnya. Dalam kenyataan untuk menulis suatu
karangan, penulis harus memilih suatu topic atau pokok pembicaraan.
Diatas pokok pembicaraan itulah ia menempatkan suatu tujuan untuk
disampaikan dengan landasan topic tadi. Dengan demikian pada waktu
menyusun sebuah tema atau pada waktu menentukan sebuah tema untuk
sebuah karangan ada dua unsur yang paling dasar perlu diketahui yaitu
topic dan pokok pembicaraan dan tujuan yang ingin dicapai melalui
topic tadi. Berdasarkan kenyataan ini, pengertian tema dapat dibatasi
sebagai : suatu
perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan
tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi.
Tema itu dapat pula menga,bil bentuk
yang lebih luas berupa sebuah alinea, atau berupa rangkaian dari
alinea-alinea. Bentuk yang terakhir ini biasa disamakan dengan
ikhtisar, dan kadang-kadang deangan ringkasan. Antara ringkasan dan
tema sebenarnya terdapat perbedaan besar, karena dalam sebuah
ringkasan masih disebutkan para pelaku dengan alur kisahnya (plot)
dan sebagainya. Sedangkan tema hanya merupakan gagasan-gagasan atau
amanat yang ingin disampaikan pada pembaca, belum dijalin dengan para
pelaku. Tempat sebagai ruang berlangsungnya peristiwa atau aktifitas
dan interaksi antara para tokohnya. Ringkasan merupakan uraian itu
secara komplit dalam bentuk yang singkat, sedangkan tema merupakan
sari dasar atau amanat yang akan disampaikan penulis.
Panjang tema tergantung dari berapa
banyak hal yang akan dsampaikan sebagai perincian dari tujuan utama,
dankemampuan penulis utntuk memperinci dan mengemukakan
iluistrasi-ilustrasi yang jelas dan terarah. Perbandinagn antara tema
dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat
dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subyek dan predikat.
Semua bagian kalimat lainnya hanya berfungsi untuk memperjelas
gagasan-gagasan utama tadi. Begitu pula, kedudukan tema secara lebih
konkrit dapat kita lihat dalam hubungan antara kalimat topic dan
alinea. Kalimat topic merupakan tema dari alinea itu. Sedangkan
kalimat-kalimat lainnya hanya berfungsi untuk memperjelas kalimat
topic atau tema alinea itu.
- Memilih Topik
Apa saja yang menarik perhatian kita
dapat saja dijadikan topic dalam karangan kita: pegalaman-pengalaman
dimasa lampau, pengalaman masa kini, keluarga, cita-cita, karier,
alam sekitar, persoalan-persoalan kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu
pengetahuan, mata pencaharian dan sebagainya.
Semua pokok permasalahan tersebut
dapat dijadikan topic karangan mempergunakan salah satu bentuk
tulisan, yaitu: narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi.
Narasai berusaha untuk mengisahkan
suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis. Beberapa pokok yang
biasanya dipakai dalam narasi adalah: biografi, roman, novel,
sejarah, dsb. Sebaliknya deskripsi berusaha untuk menggambarkan hal
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, misalnya: tentang Kota
Jakarta, tentang gedung-gedung bersejarah, tentang senja dipelabuhan,
dan sebagainya.
Bila kita berpindah dari reproduksi
masa silam kepada tulisan-tulisan eksposisi (yang bertujuan untuk
member penjelasan atau informasi), maka, tema tadi akan diuraikan
dalam sebuah proses, misalnya: bagaimana membuat api.
Corak lain dari tulisan-tulisan
ekspositoris itu adalah menerangkan tentang proses kerja sesuatu
barang. Yang agak berlainan dari tipe-tipe tulisan ekspisotris
sebagai disebut diatas adalah definisi yang luas untuk menjelaskan
suatu istilah.
Jenis tulisan lain yang lebih sulit
dari eksposisi adalah argumentasi. Argumentasi sebenarnya termasuk
dalam eksposisi, hanya sifatnya yang jauh lebih sulit dengan
mengajukan pembuktian. Dalam tipe ini termasuk analisa, baik yang
menyangkut pemecahan suatu pokok persoalan atas bagian-bagiannya,
maupun penggabungan masalah-masalah yang terpisah menjadi suatu
klasifikasi yang lebih luas.
Sebuah topic pertama-tama harus
menarik perhatian penulis sendiri. Penulis akan didorong terus
menerus agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.
Sebaliknya topic yang sama sekali tidak disenangi malahan akan
menimbulkan kesalan bila terdapat hambatan-hambatan penulis tidak
akan berusaha sekuat tenaga akan menemukan fakta dan data untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
Dalam penelitian dan tulisan ilmiah,
topic yang digarap harus pula diketahui oleh penulis tersebut. Yang
dimaksud dengan diketahui adalah bahwa sekurang-kurangnya
prisnisp-prinsip ilmiahnya diketahui serba sedikit. Berdasarkan
prinsip-prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha
menncari data-data melalui penelitian, observasi, wawancara dan
sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah
dalam.
Namun,bagi para mahasiswa kiranya
perlu ditambahkan beberapa syarat lain, yaitu topic itu jangan
terlalu baru, terlalu teknis dan terlalu controversial. Bagi para
penulisan pertama-tama dilandaskan pada data-data yang dikumpulkan
melelui penelitian kepustkaan.
- Pembatasan Topik
Setiap penulis harus benar-benar
yakin bahea topic yang ditulisnya harus cukup sempit dan terbatas
atau sangat khusus untuk digarap. Kecenderungan tiap penulis baru
adalah mengungkapkan sesuatu terlalu umum, akibatnya uraian itu juga
akan menjadi kabur dengan menggunakan istilah-istilah yang tidak
tepat dan cermat.
Pembatasan topic sekurang-kurangnya
akan membantu pengarang dalam beberapa hal. Pertama-tama pembatasan
itu memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan
kepercayaan, karena pokok itu benar-benar diketahuinya.
Cara membatasi sebuah topic dapat
dilakukan dengan mempergunakan cara berikut. Pertama-tama tetapkanlah
topic yang ingin digarap dalam suatu keadaan sentral. Kedua,
ajukanlah pertanyaan, apakah topic yang berada dalam kedudukan
sentral itu masih dapat diperinci lebih lanjut? Bila dapat,
tempatkanlah perinciannya itu disekitar lingkaran toipk pertama tadi.
Ketiga, tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.
Keempat, ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi perlu diperinci
lebih lanjut?.
Setiap persoalan yang akan diuraikan
perlu dibatasi, perlu diprsempit ruang
lingkupnya.pembatasan-pembatasan itu akan mengaharuskan penulis untuk
memilih topic-topik yang paling khusus. Pembatasan juga menyebabkan
penulis akan lebih mengkonsentrasikan pikirannya kepada topim
tersebut, sehingga dapat menemukan lebih banyak diketahuinya. Dengan
konsentarsi itu, penulis bisa menciptakan contoh-coontoh atau
ilustrasi-ilustrasi yang khusus sekali, dan menemukan pula
insiden-insiden yang khas. Selanjutnya pembatasan subjek itu
memungkinkan penulis untuk memusatkan perhatiannya hanya kepada
objeknnya, sehingga tidak melangkah terlalu jauh.
- Menentukan Maksud
Pengetahuan dasar tadi akan
dikembangkan lebih lanjut dengan hasil-hasil penelitian, observasi
dan sebagainya. Karena sudah mengenal prinsip-prinsip dasarnya, maka
penulis akan lebih mudah mengetahui aspek-aspek mana yang perlu
diketahui data-datanya, aspek mana yang tidak perlu dimasukkan dalam
uraian. Pembatasan topic sampai pada tahap ini belum cukup, masih ada
satu hal yang penting, yang perlu ditetapkan yaitu apa maksud
pengarang dalam menguraikan topic tadi.
Pembatsan topic belum dengan
sendirinya membatasi pula maksud pengarang atau penulis. Sebab itu
penulis harus menetapkan pula maksud untuk menggarap topic tadi.
Pembatasan maksud merupakan sebuah rancangan meyeluruh yang
memungkinkan penulis bergerak bebas dalam batas-batas tadi. Seperti
halnya dalam pembatasan topic, pembatasan maksud juga akkan
menentukan bahan mana yang diperlukan, serta cara mana yang paling
baik bagi penyusunan karangan itu.
No comments:
Post a Comment